Mengenali emosi adalah suatu hal yang sepintas terlihat mudah. Kita tahu seseorang marah, bila dia mengungkapkan kemarahannya secara langsung.Â
Kita tahu bahwa seseorang bersedih, bila kita melihat orang tersebut menangis di depan kita. Kita juga akan tahu seseorang bahagia dari raut mukanya. Yang kita gunakan untuk mengenali emosi adalah pancaindra.Â
Emosi akan terpancar keluar dan tampak bila divisualisasikan karena emosi memiliki energi. Energi inilah pangmembuat emosi eksis dalam berbagai bentuknya.Â
Mengenali emosi orang lain mungkin lebih mudah dibandingkan bila kita diminta mengenali emosi diri sendiri.
Kesadaran hilang begitu emosi muncul, ini artinya kita tidak mungkin mengenali emosi itu apalagi mcngendalikannya. Bagaimana agar kesadaran tidak hilang begitu ia emosi.
Saat emosi muncul? Kuncinya adalah pada pengendalian kesadaran dengan menggunakan eergi yang sama yang mengendalikan emosi itu. Pengendalian kesadaran menggunakan
energi yang sama dengan yang dipakai emosi, berarti kita harus mengaktifkan kegiatan Otak kanan yang memilik,karakter emosional.Â
Otak kanan juga bersifat impulsif! bagian ini akan segera bereaksi bila diperlukan. Otak kanan akan berhubungan langsung dengan jantung, ini akan membuat pusat kesadaran turun dari otak ke jantung.
Metodemetode modern ataupun tradisional yang bersifat sistematis sebagai hasil pemikiran para pakar yang didominasi orak bagian kiri tidak akan mampu menggerakkan pusat kesadaran ini agar turun dan memberdayakan pusat
emosi di jantung. Untuk menggerakkan pusat emosional harus digunakan metode pembaj akan yang akan menghentikan sementara pusat-pusat pola rasional dan sistematis di
Otak.
Oksigen sebagai sumber energi otak dan modal Otak untuk bekerja secara sistematis akan dihambat dan dikurangi pasokannya. Sesaat ini akan membuat otak menjadi kacau
karena kekurangan pasokan energi.Â
Dalam jangka waktu tertentu akhirnya hal ini memaksa otak menurunkan pusat
kesadarannya ke bagian jantung dan otak memakai emosionalnya untuk bekerja.Â
Metode mengacaukan sistem inilah yang akan kita pakai untuk merangsang tampilnya kecerdasan emosional otak kanan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H