Mohon tunggu...
Madjid Lintang
Madjid Lintang Mohon Tunggu... Wiraswasta - Orang biasa yang masih terus belajar.

Di hadapan Tuhan aku hanya sebutir debu yang tak berarti. Pembelajar yg tak henti belajar, dan seorang hamba Tuhan yang penuh dosa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Waspada! Maut Mengintai di Lintas Sumatera

12 Maret 2012   03:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:12 1641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_175929" align="alignnone" width="300" caption="Ilustrasi dipinjam dari padangtoday.co.id"][/caption] Tiga hari lalu (Sabtu, 10 Maret 2012) ada sebuah kecelakaan maut. Seorang pengendara sepeda motor tewas dilindas ban truk fuso. Korban tewas di tempat dengan tubuh pipih. Peristiwa ini terjadi di ruas jalan Menggala – Bandarjaya, Jalan Lintas Timur Trans Sumatera , tepatnya dekat areal kebun nanas milik PT GGP, Lampung Tengah.

Seorang pengemudi angkutan umum yang jadi saksi peristiwa tersebut, menuturkan, pengendara sepeda motor meluncur dari arah Simpang Terbanggi menjuju Bandar Agung. Truk fuso juga datang dari arah yang sama, tapi berada di belakang sepeda motor.

Pengendara sepeda motor yang melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi tidak melihat di depannya ada sejumlah lubang menganga. Sepeda motor langsung terhempas ketika memasuki lubang, sementara pengemudinya terlempas ke bawah truk fuso, yang ketika itu tengah berusaha mendahului sepeda motor naas itu. Cress…! Tubuh korban pun langsung dilintas truk dan tewas seketika.

Peristiwa kecelakaan di Jalan Lintas Sumatera bukanlah hal aneh. Hampir setiap hari ada kecelakaan lalulintas di jalan yang membelah Pulau Sumatera ini. Penyebab kecelakaan di jalan terpanjang di Sumatera itu, umumnya karena kelalaian pengemudi dan jalan jalan rusak.

Namun, polisi lebih suka menyalahkan pengemudi ketimbang melihat faktor lain penyebab kecelakaan lalulintas. Faktor jalan rusak misalnya, sangat jarang dijadikan alasan penyebab kecelakaan. Padahal, jalan rusak juga jadi penyebab dominan kecelakaan lalulintas yang menyebabkan kematian.

Jalan rusak di Lintas Sumatera juga bukan pemandangan asing. Di sepanjang jalur yang membentang dari Bakauheni sampai Banda Aceh, itu terdapat ribuan lubang besar dan kecil. Lubang-lubang itu merupakan jebakan maut bagi pengendara sepeda motor dan kendaraan roda empat yang pengemudinya tidak kenal medan.

Lubang. Ya, lubang jadi salah satu penyebab kecelakaan maut di Lintas Sumatera. Korban-korban kecelakaan biasanya terperosok ke lubang lalu terjatuh. Ada lagi yang tabrakan antarkendaraan lantaran menghindari lubang.

Seorang penumpang angkutan umum kepada penulis menyatakan keheranannya terhadap proyek perbaikan jalan di Lintas Sumatera. “Baru satu bulan diperbaiki, koq sudah ada lagi lubang-lubang di jalan. Apa aspalnya kurang matang atau materialnya yang kurang?”

Apa yang dikatakan dan dipertanyakan oleh penumpang angkutan umum itu, juga bukan hal yang aneh. Ada ribuan orang pengguna jalan yang mempertanyakan hal serupa.

Siapa yang salah bila jalan raya tidak pernah mulus? Siapa pula yang bertanggung jawab atas kualitas jalan yang umurnya tidak sampai tiga bulan?

Maka, tidaklah berlebihan jika ada orang yang berkata bahwa “Pemborong adalah Pembohong. Dan, Pejabat adalah Penjahat”.

Merekalah sebenarnya yang bertanggung jawab atas melayangnya nyawa ribuan orang korban kecelakaan lalulintas di Lintas Sumatera.

Para pemborong (kontraktor) perbaikan jalan mencari untung sebesar-besarnya. Sementara para pejabat terkait dengan kekuasaan dan kewenangannya minta bagian dari keuntungan itu. Maka, kualitas jalan pun diabaikan dan korban berjatuhan.

Salam kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun