Akibatnya, hingga saat ini masyarakat di desa tersebut tidak bisa menikmati layanan internet. Mereka sebatas berharap kecipratan jaringan dari beberapa desa di sekitar yang pembangunan menara BTS-nya mulus dan sudah merdeka jaringan internet.
Selain soal ketersediaan lahan, dalam kolaborasi ini pemerintah daerah juga yang menentukan tata ruang penempatan infrastruktur digital dan lokasi layanan yang membutuhkan akses telekomunikasi. Penentuan tempat tersebut cukup penting, karena bisa mempengaruhi kualitas layanan.
Apabila pembangunan BTS dengan daya jangkau radius 3 kilometer, maka sangat tidak optimal jika menara dibangun di puncang gunung. Sebab pasti jauh dari pemukiman masyarakat dan fasilitas layanan publik seperti sekolah hingga Puskesmas.
"Jadi kolaborasi ini sangat penting". Begitu kata Menkominfo Johnny G Plate dalam sebuah kesempatan, sebagaimana dikutip dari situs resmi kominfo.go.id. "Jangan sampai fasilitas infrastruktur digital ada di mana, masyarakatnya ada di mana? Tidak nyambung".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H