Dua putra NTT, Franciscus Xaverius Seda atau dikenal Frans Seda yang merupakan Menteri Perhubungan periode 1968-1973, serta Johnny G Plate yang saat ini menjabat Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), memiliki peran penting dalam perkembangan sektor telekomunikasi di Indonesia.
Frans Seda adalah sosok penting yang merintis kebijakan di sektor telekomunikasi pada masanya. Adapun Johnny Plate, menggenjot akselerasi transformasi dan adopsi digital, sebagaimana dilakukan beberapa tahun terakhir dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Hal ini terungkap dalam Seminar Nasional Jejak Frans Seda -- Perjuangan dan Pengabdian untuk Tuhan dan Tanah Air, di Kampus Atmajaya, Jakarta Pusat, Kamis 1 Desember 2022.
Dalam seminar tersebut, sebagaimana dikutip dari situs resmi kominfo.go.id, Johnny Plate banyak mengulas peran Frans Seda dalam sektor telekomunikasi, terutama dalam hal membangun konektivitas fisik.
Â
Ia menyebut, landasan kebijakan telekomunikasi saat ini lebih merupakan lanjutan dari rintisan kebijakan yang dibuat Frans Seda, yaitu konektivitas fisik dengan membangun bandara dan pelabuhan di seluruh Indonesia dengan tanah yang sangat terbatas sekaligus membuka telekomunikasi.
Pada era Frans Seda, komunikasi dan telekomunikasi digunakan untuk menghubungkan antar-pulau, antar-etnik dengan dialek yang berbeda-beda.
"Kalau bahasa persatuan nasional kita itu perlu dikomunikasikan ke seluruh penjuru Tanah Air dibutuhkan telekomunikasi saat itu. Saat sekarang, telekomunikasi yang dibangun dulu harus ditindaklanjuti melalui transformasi digital yang harus dilakukan secara akseleratif," kata Johnny Plate.
Ya, membahas jejak Frans Seda, tentu sangat menarik. Pria kelahiran Flores, 4 Oktober 1926, ini merupakan salah satu tokoh penting yang menempati jabatan strategis pada tiga zaman, yakni sebagai menteri era orde lama, menteri era orde baru, hingga Penasehat Presiden di era reformasi.
Frans Seda mulai menjadi menteri di ujung era Presiden Soekarno. Ia awalnya didapuk sebagai Menteri Perkebunan pada periode 1964-1966. Ia bahkan menjadi menteri pada usia 38 tahun.
Selanjutnya, Presiden Soekarno memberinya kepercayaan sebagai Menteri Pertanian. Masa jabatannya cukup singkat, yakni pada periode 24 Februari 1966Â -- 25 Juli 1966.
Kemudian oleh Presiden Soeharto di awal pemerintahannya, Frans Seda dipercayakan menduduki posisi penting, yakni sebagai Menteri Keuangan untuk periode 25 Juli 1966 -- 6 Juni 1968. Inilah fase di mana keadaan keuangan Indonesia di awal Orde Baru sangat tidak baik.
Namun, Frans Seda dengan kemampuannya, sukses membawa ekonomi Indonesia ke arah yang lebih stabil setelah didera inflasi hingga 650 persen. Ia bahkan mengarahkan Indonesia kembali dalam pergaulan masyarakat internasional, serta menerapkan kesatuan penganggaran pemerintah pada Kementerian Keuangan hingga menerapkan model anggaran penerimaan dan belanja yang berimbang.