Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri itu mengaku telah memonitor dengan sangat cermat situasi yang berkembang di wilayah kepulauan ini. Menurutnya, pengembangan wisata premium di Kalimantan Timur memiliki potensi yang sangat bagus di masa depan. Dalam kalkulasinya, Maratua dan Kakaban adalah dua destinasi wisata yang tidak boleh terlalu dibuka secara umum (ekslusif).
"Kita mendukung pariwisata yang betul-betul enviromental approach (pendekatan lingkungan). Tentunya dukungan masyarakat Maratua dan sekitar menjadi sangat penting," ulasnya.
Dengan status sebagai destinasi wisata premium, Pulau Maratua diharapkan dapat bersaing dengan destinasi wisata kelas dunia lainnya. Pemerintah optimistis bahwa dengan pengelolaan yang baik dan berkelanjutan, Maratua akan menjadi salah satu ikon pariwisata Indonesia yang menarik minat wisatawan dari seluruh penjuru dunia.
"Saya meminta dinas terkait di Pemprov Kaltim dan Pemerintah Kabupaten Berau untuk melakukan langkah komunikasi yang baik agar partisipasi masyarakat bisa diarahkan untuk menjadikan Maratua dan Kakaban sebagai wisata premium (yang ramah lingkungan), bukan lagi murahan," pungkas Akmal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H