Tujuan utama dari upaya-upaya pemanfaatan lahan eks tambang itu antara lain :
1) Mengembalikan fungsi ekologis lahan: Melalui kegiatan penanaman pohon dan restorasi lahan, diharapkan lahan eks tambang dapat kembali berfungsi sebagai ekosistem yang sehat.
2) Meningkatkan nilai ekonomis lahan: Dengan mengembangkan berbagai kegiatan produktif di lahan eks tambang, diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomis lahan dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.
3) Menciptakan lapangan kerja: Pengembangan berbagai kegiatan di lahan eks tambang dapat membuka peluang lapangan kerja baru bagi masyarakat.
4) Meningkatkan kualitas hidup masyarakat: Dengan adanya kawasan hijau dan kegiatan produktif di lahan eks tambang, diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar.
"Lahan-lahan eks tambang yang diserahkan maupun masih dikuasai pemilik konsesi menurut Akmal, harus dikelola agar memberi manfaat positif bagi lingkungan dan masyarakat," tambah Akmal lagi.
Buah kerja Akmal terkait keberlanjutan dan kreativitas lingkungan ini tidak terlepas dari pengalamannya memimpin daerah sebagai penjabat gubernur dua kali dalam dua tahun berturut-turut di dua provinsi yang berbeda.
"Pertama saya menjabat Pj Gubernur Sulawesi Barat dan kedua Pj Gubernur Kaltim saat ini. Sama persoalannya, yaitu kondisi lingkungan," ungkapnya.
Ketika di Provinsi Sulawesi Barat, Akmal telah menggerakkan siswa-siswi sekolah hingga mampu menanam 800 ribu pohon lebih dari target 1,2 juta pohon. Hal sama ditemukan saat bertugas di Provinsi Kaltim yang memiliki luas wilayah 15 juta hektar yang terdapat lahan konsesi tambang 4,1 juta hektar, dimana sekitar 524 ribu hektar telah diserahkan ke pemerintah.
Atas kerja kerasnya tersebut, Penjabat Gubernur Kaltim itu berhak memperoleh Anugerah IDeaward 2024, kategori Keberlanjutan dan Kreativitas Lingkungan. Penghargaan diserahkan langsung Menteri Sandiaga Salahudin Uno pada Malam Penganugerahan Penghargaan IDeaward di Assembly Hall Jakarta Convention Center, Jumat 27 September 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H