Metode penilaian juara umum Musabaqah Tilawatil Qur'an Nasional (MTQN) berbeda dari lomba-lomba pada umumnya. Terdapat aspek kekompakan dan kerjasama antar kafilah yang menjadi pertimbangan penting dalam perolehan poin. Penampilan keseluruhan kafilah, baik dalam lomba maupun di luar lomba inilah yang menjadikan festival MTQ menjadi unik.
Sedangkan secara kemampuan individu, Dewan Hakim MTQ menilai dari berbagai aspek yang kompleks. Tidak hanya sebatas pada penilaian hafalan Al-Quran, namun juga mencakup kualitas tilawah, tartil, serta pemahaman terhadap makninya. Aspek-aspek ini dinilai oleh dewan hakim yang terdiri dari para ahli di bidangnya. Mereka memiliki tugas yang berat untuk memberikan penilaian yang objektif dan adil terhadap seluruh peserta.
Persaingan dalam MTQN ke-30 sangat ketat. Tidak hanya cabang lomba tilawah yang menjadi sorotan, namun juga cabang lomba lainnya seperti cerdas cermat, pidato, dan kaligrafi. Penambahan cabang lomba ini membuat perolehan poin setiap kafilah menjadi lebih kompleks. Namun, Kalimantan Timur berhasil menunjukkan keunggulannya di berbagai cabang lomba.
MTQN ke-30 yang diselenggarakan di Samarinda, Kalimantan Timur, telah menghasilkan juara umum yang tak terduga. Pengumuman Juara Umum diumumkan oleh Dewan Hakim di Malam Penutupan MTQ Nasional 2024 yang digelar di Stadion Madya Gelora Kadrie Oening Sempaja Samarinda pada Minggu (15/9/2024).
Pada penutupan kemarin Dewan Hakim mengumumkan kafilah dari Kalimantan Timur menjadi juara umum MTQN 2024. Posisi ini diraih dari total perolehan poin angka yang didulang kafilah Kaltim dari keseluruhan cabang lomba. Karena itu, mereka berhasil meraih posisi tertinggi sebagai Peringkat Pertama sekaligus Juara Umum MTQ Nasional 2024.
Muhammad Ramli Masenge dan Muhammad Jailani Mawardi Al-Hafiz, selaku Wakil Sekretaris Dewan Hakim serta Wakil Ketua Dewan Hakim, membacakan hasil keputusan mereka pada kesempatan penutupan itu. Secara kompetensi, kafilah asal Kaltim tampak mendominasi perolehan poin. Mulai dari terbaik hingga harapan.
Kaltim menjadi Juara Umum MTQ Nasional 2024 dengan perolehan poin 579. Disusul Jakarta sebagai Juara Kedua dengan perolehan poin 478, kemudian Jawa Timur dengan poin 275. Selanjutnya, kafilah yang masuk dalam 10 besar Juara MTQ Nasional di antaranya adalah Jawa Barat poin 146,  Sumatera Selatan (Sumsel) poin 125, Riau poin 98, Kalimantan Selatan (Kalsel) poin 94, Sumatera Utara poin  84, Banten poin 72 dan Kepulauan Riau poin 67.
"Keputusan Dewan Hakim tidak dapat diganggu gugat dan berlaku sejak tanggap ditetapakan pada Minggu 15 September 2024 di Samarinda Kalimantan Timur," kata  Muhammad Ramli Massenge usai membacakan Keputusan Dewan Hakim di Malam Penutupan MTQ Nasional ke-30.
Persaingan yang ketat terjadi di antara para peserta, menunjukkan semakin tingginya minat dan kualitas peserta MTQ dari tahun ke tahun. Prestasi yang diraih oleh para peserta ini patut diapresiasi sebagai bentuk pengabdian terhadap Al-Quran dan upaya untuk melestarikan seni baca Al-Quran.
Keberhasilan Kalimantan Timur menjadi juara umum MTQN ke-30 juga membuktikan bahwa pembinaan terhadap para peserta telah dilakukan dengan baik. Selain itu, dukungan dari masyarakat Kalimantan Timur juga menjadi salah satu faktor penting dalam meraih prestasi ini. Kemenangan ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi kafilah Kalimantan Timur untuk terus berprestasi di ajang-ajang serupa di masa mendatang.
Namun di balik pengumuman Juara Umum MTQN ke-30 terdapat metode penilaian yang unik, dimana kerjasama tim turut menjadi penilaian. Hal tersebut menunjukkan bahwa festival ini tidak hanya sekedar kompetisi individu, melainkan juga menjadi ajang mempererat ukhuwah islamiyah dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang keagamaan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI