Sesuai jadwal, seluruh cabang lomba Musabaqah Tilawatil Qur'an Nasional (MTQN) ke-30 telah berhasil dipertandingkan. Pelaksanaannya berlangsung secara tertib, aman, dan mengusung nilai-nilai fairness. Juri dan wasit pada festival keagamaan terbesar di Indonesia ini memberikan penilaian secara jujur dan adil berdasarkan kompetensi peserta.
Tercatat 1.998 total peserta dari seluruh Indonesia mewakili provinsi mereka masing-masing. Jumlah peserta MTQN ke-30 terbanyak diwakili oleh kafilah Provinsi Riau, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Tenggara, dengan masing-masing 56 peserta. Terbanyak berikutnya dari provinsi Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Kalimantan Selatan, hingga paling terakhir dari provinsi Bengkulu.
Sebanyak 1.567 peserta inti dan 431 peserta cadangan memeriahkan 7 (tujuh) cabang lomba, yang terdiri dari Tilawan Al Qur'an (semua golongan), Hafalan al Qur'an (semua golongan), Seni Kaligrafi Al Qur'an, Fahmil Al Qur'an, Syarh Al Qur'an, Tafsir, dan Karya Tulis Ilmiah al Qur'an. Di dalamnya terdapat juri dan wasit yang disebut Dewan Hakim yang secara keseluruhan terdapat 147 orang untuk masing-masing cabang.
Pelaksanaan seluruh cabang lomba MTQ Nasional 2024 tampak berkesan dan membuat para pendukung spot jantung. Hal ini dikarenakan lomba berlangsung secara ketat dan mengusung nilai-nilai fairness. Semua peserta dinilai secara objektif oleh Dewan Hakim berdasarkan kemampuan mereka masing-masing.
Salah satu cabang lomba yang paling menarik perhatian adalah Fahmil Al-Quran. Lomba ini menjadi ajang adu kecerdasan dan pemahaman peserta terhadap Al-Quran, hadis, serta ilmu-ilmu keislaman lainnya. Babak final cabang ini dilaksanakan di Odah Etam, Jalan Gajah Mada, kawasan Kantor Gubernur Kaltim, Samarinda, Sabtu (14/9/2024).
Atmosfer kompetisi begitu terasa di setiap sudut arena lomba. Para peserta, yang merupakan perwakilan dari berbagai provinsi di Indonesia, tampak begitu bersemangat dan fokus menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh dewan juri. Pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan pun beragam, mulai dari tafsir ayat Al-Quran, hadis shahih, hingga sejarah perkembangan Islam.
Tidak hanya para peserta, para penonton pun turut antusias menyaksikan jalannya perlombaan. Mereka dengan seksama mengikuti setiap jawaban yang diberikan oleh para peserta. Sorakan dan tepuk tangan meriah terdengar setiap kali ada peserta yang berhasil menjawab pertanyaan dengan tepat.
Tampak Sekretaris Daerah Kalimantan Timur, Sri Wahyuni, turut menyaksikan lomba tersebut dan memberikan apresiasi. Menurutnya, lomba ini merupakan salah satu yang tersulit karena mengharuskan peserta menguasai berbagai bidang.
Salah satu yang menarik dari lomba Fahmil Al-Quran adalah kemampuan para peserta dalam menguasai berbagai disiplin ilmu keislaman. Mereka tidak hanya hafal Al-Quran, tetapi juga memiliki pemahaman yang mendalam tentang berbagai aspek agama Islam.
Maka tidak heran sekiranya Peserta cabang lomba Fahmil Al Qur'an dilatih jauh-jauh hari. Sebagaimana kafilah provinsi Kalimantan Timur yang mengaku telah melatih mereka dari semenjak tahun 2020 lalu.
"Kita bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat yang luar biasa. Anak-anak putra saya latih mulai tahun 2020, latihan yang selama ini tidak sia-sia, bisa mengharumkan nama Kalimantan Timur mendapat juara 1," tutur Samsiroh, Pelatih cabang Fahmil Quran golongan putra Kaltim.
Peserta Fahmil Qur'an Kalimantan Timur dibiasakan mengerjakan soal-soal seperti terjemahan Quran dan hadis, kandungan ayat Alquran, serta kisah-kisah para nabi dan sahabat, dan lain sebagainya. Diakui Samsiroh, tradisi pelatihan tersebut memberi dampak positif terhadap performa mereka di ajang lomba kali ini. Anak didiknya, tampak gigih berkompetisi bersama kafilah dari provinsi lainnya.
Hasil yang diraih kafilah provinsi Kaltim pun cukup membanggakan pada cabang lomba ini. Mereka berhasil meraih juara pertama di cabang Fahmil Quran golongan putra dengan nilai tertinggi 1.910, mengalahkan Provinsi Sumatera Selatan yang memperoleh nilai 1.470, dan Provinsi Riau dengan nilai 1.040.
Tak kalah membanggakan  juga dari cabang Fahmil Quran golongan putri juga menempatkan Kaltim sebagai juara. Kafilah Kaltim berhasil meraih juara kedua di cabang Fahmil Quran golongan putri. Sementara juara satu diraih kafilah Sumatera Selatan dan juara tiga diraih kafilah Jawa Timur
Hasil terbaik ini disyukuri oleh Sekda Kaltim, Sri Wahyuni. "Alhamdulillah sempat spot jantung juga. Tapi diakhir luar biasa anak kita performanya. Selamat kepada kafilah putra cabang Fahmil Quran Provinsi Kalimantan Timur atas prestasi mereka menduduki peringkat pertama," ungkapnya penuh bangga.
Selain menunjukkan kompetensi masing-masing kafilah, lomba ini juga menjadi ajang silaturahmi bagi para peserta dari berbagai daerah. Mereka saling bertukar pikiran dan pengalaman, sehingga terjalin tali persaudaraan yang erat.
Kemeriahan lomba Fahmil Al-Quran di MTQN ke-30 Samarinda ini menunjukkan bahwa minat generasi muda terhadap Al-Quran semakin meningkat. Mereka tidak hanya sekadar menghafal ayat-ayat Al-Quran, tetapi juga berusaha untuk memahami maknanya secara mendalam.
Melalui lomba yang dilaksanakan secara jujur dan mengusung nilai-nilai fairness ini, diharapkan dapat lahir generasi muda yang cerdas, berakhlak mulia, dan cinta Al-Quran. Selain itu, lomba Fahmil Al-Quran juga dapat menjadi motivasi bagi masyarakat untuk lebih mencintai dan mengkaji Al-Quran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H