Mohon tunggu...
Dhul Ikhsan
Dhul Ikhsan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pribadi

"Confidence is fashion" Follow, coment, and like IG : @sandzarjak See you there.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Rasa yang Tak Pernah Mati, Disertai Adegan Banjir di "OMG! Oh My Girl (2022)"

15 Januari 2023   17:43 Diperbarui: 15 Januari 2023   17:42 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konsep "rasa cinta yang tak pernah mati" pada dasarnya berkenaan dengan upaya menemukan cinta sejati. Dimana, seseorang merasa yakin bahwa dirinya ditakdirkan untuk mendampingi orang tertentu. Seringkali cinta sejati di dalam benaknya berupa pangeran tampan yang menunggangi kuda putih. Sedangkan bagi pria, cinta sejatinya berupa putri cantik di sebuah kastil yang tengah menunggu dirinya untuk ia selamatkan dari mahluk jahat.

Perasaan klise seperti itu biasa ditayangkan pada adegan-adegan romantis sebuah film. Mungkin ide tentang cinta sejati, atau yang biasa Gen Z sebut "setiap orang punya jodohnya sendiri", memiliki makna yang kuat dan relevan. Tapi ini tergantung konteks yang terjadi, seperti hubungan romantis yang lama atau dalam kenangan tentang seseorang yang telah wafat. Atau seperti yang digambarkan pada sebuah karya sinematik berjudul "OMG! Oh, My Girl (2022)".

Sebagaimana film Thailand bergenre komedi-romantis lainnya, "OMG! Oh My Girl" memiliki adegan-adegan humor yang maksimal. Blak-blakan. Tak kenal malu, atau sebut saja apa yang memiliki sinosim "lucu banget".
Perbedaannya hanya terletak pada cerita yang fokus pada karakter utamanya. Tanpa aktor pendukung dari kalangan pelawak, pemeran utamanya mampu men-deliver pesan hingga penonton terpingkal-pingkal di atas kursi. Ada rasa geli yang aneh, disertai rasa gregetan atas setiap adegan serta pilihan yang dibawakan oleh masing-masing karakter tersebut.

Sinopsis OMG! Oh My Girl

Cerita diawali dengan narasi bernada plot twist. Dimana dua muda-mudi bercengkrama di sebuah bangku lapangan olahraga sebuah kampus; dan ternyata, Guy (yang diperankan Sky Wonggravee Nateetorn) sebagai karakter utama pria berada jauh di pojokan. Wajahnya yang terlihat polos menatap sedih peristiwa dimana June (diperankan June Plearnpichaya Komalarajun) yang menjadi pujaan hatinya jadian dengan sahabatnya sendiri, Phing (Michael Pugh).

Belum habis rasa sedih merasukinya, tuhan berkendak lain. Cuaca seketika berganti menjadi mendung. Hujan di bulan Juni turun deras. Pasangan June dan Phing tampak kalut. Guy yang membawa payung kala itu merasa memiliki kesempatan untuk membantu gadis pujaannya. Namun saat payung terkembang, angin kencang merusak alat yang dibawanya. June dan Phing berlari-lari mesra di tengah hujan. Di saat bersamaan, Guy malah kepayahan atas garis takdir yang terjadi di hari itu.

Guy sendiri sebenarnya mahasiswa populer. Gampang mendekati gadis-gadis lain seumurannya. Wajahnya yang tampan, postur badannya yang tinggi dan bidang memudahkannya memikat gadis lain. Belum lagi, ia memiliki 3 (tiga) saudari yang mau membantunya mencarikan pasangan.

Berikutnya, Guy jadian dengan mahasiswi populer lainnya yang tak kalah cantik. Namun hatinya masih terpaut dengan June. Bukannya tanpa sebab, perasaan itu ada semenjak June menjadi gunjingan mahasiswa lain karena mudahnya ia putus-nyambung dengan pria lain. Kemudian, Guy menemukan koneksi yang pas melalui jalinan persahabatan, yang segera berubah menjadi perasaan romantis dalam waktu singkat.

Pada adegan selanjutnya, film besutan sutradara Thitipong Kerdtongtawaee ini terus bercerita tentang komitmen, kejujuran, pengertian, dukungan, serta kesetiaan Guy merawat perasaan cinta tak pernah matinya itu hingga akhir kisah, yang dipenuhi plot twist dimana-mana. Sebuah ending yang tak terduga, saya menyebutnya.

Bahkan Banjir Jadi Keliatan Romantis

Jika di Indonesia banjir merupakan komoditi politikus menjatuhkan lawan politiknya, di film OMG! Oh My Girl ini banjir malah dibuat menjadi romantis. Untuk sekedar informasi, Kota Bangkok tak jarang mengalami banjir di beberapa titik lokasi. Thitipong selaku sutradara tak segan memperlihatkannya, bahkan disertai kemungkinannya terjangkitnya leptospirosis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun