"Sebelumnya konfigurasi pemanfaatan internet itu berada di kantor. kampus, sekolah dan tempat publik. Namun, saat ini konfigurasi penggunaan internet bergeser ke perumahan, tempat tinggal, dan pemukiman," tutur Johnny G. Plate, Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia.
Bergesernya pemakaian internet ke perumahan, tempat tinggal, dan pemukiman akan memiliki beberapa konsekuensi. Salah satunya adalah penurunan kecepatan. Untuk itu, dalam himbuannya, Menteri Johnny meminta kepada penyelenggara layanan telekomunikasi dan penyedia jaringan internet untuk meningkatkan layanannya guna mendukung kebutuhan internet rumah tangga.
Pengalaman PribadiÂ
Sejak media sosial mengemuka, pelanggan akhirnya memiliki ruang baru mengekspresikan opini, dan keluhan mereka terhadap pelayanan internet rumahan. Sebagai informasi, layanan telekomunikasi bertengger di urutan 4 besar sebagai komoditas yang paling banyak dikeluhkan oleh pengguna medsos.
Penulis merupakan salah satu tipikal pelanggan yang gemar menginformasikan keluhan melalui akun media sosial. Seperti halnya ketika sepulang dari jalan-jalan ke Siak Indrapura, kami menemukan WiFi di rumah tidak dapat diakses oleh perangkat manapun.
Kejadian tersebut terjadi pada bulan Juni 2021 kemarin. Sebagai pengguna seumur jagung, gangguan ini cukup mengagetkan juga. Pasalnya, penghuni rumah tidak ada di tempat selama dua hari. Begitu selesai bepergian, internet tidak dapat digunakan sama sekali.
Entah apa yang sempat terjadi selama dua hari kami tidak berada di rumah. Prediksi kami, hal ini bisa disebabkan akibat turunnya listrik, atau akibat kilat yang menyambar, sehingga mengganggu kerja server modem kami.
Keuntungan menggunakan media sosial sebagai wadah penyampai keluhan adalah pelanggan dapat berinteraksi langsung dengan bagian customer service pihak penyedia jasa. Pukul empat pagi saya posting keluhan, sebuah pesan pribadi dari IndiHome Care menyapa pada pukul 05.31 WIB, di tanggal yang sama.
Penanganan gangguan pelanggan yang saya alami selesai hanya dalam waktu 5 (lima) menit. Saya tidak perlu menyampaikan keluhan melalui surel, ataupun menghubungi 147 melalui telepon. Semua selesai hanya menggunakan teknologi media sosial.
Dua hari berikutnya teknisi datang ke rumah kami di Simpang Paus - Arifin Achmad, Pekanbaru. Ia langsung memeriksa kondisi modem kami melalui sebuah aplikasi seluler. Saya menyebutnya sebagai layanan after-sales. Menurut penuturannya, kecepatan internet di rumah sempat down, dan sepenuhnya telah kembali sesuai paket langganan yang kami pilih.
Tiga Catatan