Saya sedikit kecewa ketika mendengar salah satu karyawan Factory Outlet "Premier" berkata belum memiliki koleksi pakaian bulan Ramadhan.
"Kita belum ada (koleksi menyambut Ramadhan)," aku Nurdin, "biasanya kita nunggu instruksi menjelang Ramadhan."
Saat itu saya datang berkunjung ke Mangga 2 Square, Jakarta Utara, untuk melihat-lihat koleksi terbaru dari Factory Outlet di sana. Berita mengenai hadirnya fesyen murah di kawasan yang lebih dikenal sebagai pusat barang-barang elektronik ini sudah terdengar di telinga saya semenjak setahun yang lalu. Berhubung dekat dengan tempat saya tinggal, saya pun mendatanginya.
Sejatinya, Factory Outlet merupakan outlet fesyen impor murah yang digandrungi para milenial, khususnya di Bandung. Kini Factory Outlet mulai merambah ke berbagai daerah, seperti : Bogor, Tangerang, dan terakhir di Jakarta. Bersama koleksi berlabel merk Zara, Blueberry, Levi's, dan sebagainya, Factory Outlet menjamin barangnya tersebut tiga kali lebih murah dari pasaran. Dengan demikian, para kawula muda Jakarta tak perlu lagi belanja baju murah hingga jauh ke Bandung.
Mata saya yang melihat begitu banyak jenis produk fesyen terhampar di dalam satu outlet yang luas, menciptakan ide di benak saya : bahwa, meskipun  belum tersedia koleksi Ramadhan, koleksi  "Premier" Factory Outlet tentu ada yang bisa dikreasikan dengan gamis kurta Pakistan yang saat itu saya kenakan.
Ide ini muncul dari sebuah moto bahwa catwalk fesyen sebenarnya terdapat di jalan-jalan umum; tempat kita berlalu lalang. Di ruang publik itu lah sebuah tren tercipta dengan pilihan mode dan jenis pakaian yang belum terpikirkan sebelumnya. Maka, meski F.O yang saya kunjungi belum menyediakan koleksi Ramadhan-nya, setidaknya saya bisa mencari-cari jenis yang ada saat itu untuk dipadukan bersama gamis berbahan kaos milik saya.
Down Vest Hoodie Branded Murah
Setelah berkeliling di bagian tengah outlet tibalah saya di persimpangan koleksi jaket. Sebuah rak bertuliskan "New Arrival" memamerkan Down Vest Hoodie bermerk Polo. Warnanya biru menggoda, berpadu dengan warna hitam. Tebal dengan bahan parasutnya; saya tidak melihat adanya alasan produk ini menjadi salah satu barang reject oleh Ralph Lauren.
Publik tahu, koleksi F.O meski berlabel merk fesyen terkenal, pakaiannya berstatus reject. Persoalannya, saya tidak melihat kekurangan dari Down Vest Hoodie ini; yang diperjual-belikan di Factory Outlet. Mencobanya saja membuat saya berbinar.
Saya mencoba Down Vest tersebut langsung di sebelah raknya. Modelnya yang tanpa lengan menjadikan gamis lengan pendek saya makin terlihat ciamik. Gamis kurta Pakistan saya malah makin menantang, karena Down Vest ini begitu outdoor-ish dan informal.
Saya tidak menyangka Down Vest merk Polo ini dijual dikisaran ratusan ribu rupiah saja di "Premier" F.O. Jika mencari koleksi tersebut di pasaran atau galeri resmi Ralp Lauren, akan menemukan harga pada kisaran minimal $135,- atau setara Rp 1.890.000,- (dengan tukaran $1 = Rp 14.000,-).
Koleksi Waistcoat Murah
Waistcoat adalah pakaian formal tanpa lengan yang biasa dipadukan bersama jas dan kemeja. Jenis pakaian ini sangat populer di kalangan pria-pria berdasi. Namun seiring berkembangnya zaman, waistcoat menjadi sedemikian umum digunakan, baik oleh seluruh kalangan.
Waistcoat yang menjadi koleksi "Premier" Factory Outlet merupakan koleksi bergaya laki-laki konvensional. Bahan-bahannya pun kebanyakan terbuat dari polyester, dan beberapa di antaranya campuran polyester dan kodorai.
Memadukan Gamis Kurta Pakistan saya dengan koleksi waistcoat yang ada menjadikan penampilan makin kece; semi-formal. Tampaknya, bagi mereka pegawai kantoran yang biasa menggunakan gamis di hari-hari tertentu, bisa memadukan waistcoat ini. Dijamin, perpaduan fesyen tersebut makin memperkuat kesan formal di balik gamis yang sangat berkesan religi.
Hanya saja yang saya temukan dari seluruh waistcoat tersebut tidak memiliki ukuran yang jelas. Jadi, saya musti naik-turunkan jenis pakaian tersebut karena barangnya merupakan barang sisaan yang ukurannya tidak lengkap. Walau demikian, koleksi waistcoat di sini memiliki harga yang murah. Sangat cocok beraktivitas belanja untuk memenuhi tambahan koleksi lemari baju.
Gamis Kurta dan Tren ke Depan
Kesimpulannya, gamis kurta Pakistan lebih cocok dipadukan bersama jenis pakaian tanpa lengan. Bisa berbentuk vest, waistcoat jaket, dan luaran lainnya. Hal ini cukup menantang karena gamis identik dengan Arab dan Muslim, dan digandrungi oleh komunitas-komunitas tertentu.
Gamis kurta didisain untuk mempermudah muslim menjalankan ibadah sholat kala azan telah berkumandang. Potongannya panjang melewati pinggul, tetapi tidak melebihi dengkul. Hal ini untuk menutupi bagian belakang tubuh akibat tertariknya kain saat sujud.
Artinya, ada fungsi efisiensi pada desain Gamis Kurta. Maka, menambahkan luaran pada gamis pria ini akan menambah nilai fungsinya. Tergantung kebutuhan di saat tertentu : apakah formal, atau di kegiatan outdoor?
Perihal fesyen hanyalah sebuah ide dan tren. Perspektifnya di definisikan oleh perkembangan zaman yang ada. Dengan banyaknya koleksi murah pakaian Factory Outlet justru akan mempermudah dan menambah ide perihal tren berpakaian seseorang. Publik pun mahfum bahwa produk-produk pakaian Factory Outlet dikenal murah dengan kualitas yang hampir setara dengan standar aslinya.
Transformasi Mangga 2 SquareÂ
Mangga 2 Square terus menghadirkan sensasi dalam berbelanja. Upaya transformasi terus digencarkan oleh trade mall yang berdiri semenjak tahun 2005 ini. Salah satunya dengan menjadikan Mangga 2 Square sebagai pusat Factory Outlet (F.O) di Jakarta. Tahun ini sudah 8 outlet Factory Outlet yag hadir. Rencananya, 12 outlet F.O akan dibawa ke sini.
Targetnya jelas, dengan kehadiran Factory Outlet ini Mangga 2 Square berusaha memanjakan milenial Jakarta. Bukan saja dari segi alternatif mencari hiburan, kuliner dan fesyen; tetapi juga hingga kepada tren startup yang ada.
Mangga 2 Square menyediakan kios yang bisa diangsur dengan harga terjangkau bagi para milenial. Cukup dengan down payment sepuluh juta rupiah, para anak muda bisa langsung buka tokonya. Angsurannya tergantung dengan luas kios yang disewa.
Angel Rahayu selaku marketing manager Mangga 2 Square menjelaskan ukuran standar kios mereka sekitar 6 hingga 7 meter persegi. Angsuran untuk sewa kios dibayar seharga 50 hingga 60 ribu per harinya, dan akan bertahap setiap tahun. Jadi, bagi mereka yang baru memulai usaha bisa terlebih dahulu melihat perkembangan sejauh mana usaha yang dijalaninya tersebut. Tawaran ini tentu saja sangat memudahkan anak muda yang memiliki keinginan sukses di bidang startup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H