Tragedi Khojaly memakan korban yang tak sedikit. Terhitung 613 orang mati sia-sia. Korban tewas diantaranya 63 anak-anak, 106 wanita, 70 orang tua. Kejadian itu juga mengakibatkan 487 orang terluka, 1.275 orang tertawan, dan 150 orang hilang tak diketahui rimba. Hanya sedikit yang benar-benar selamat mencapai kota Aghdam, Azerbaijan.
Presiden Armenia yang saat itu memimpin mengakui bertanggung jawab atas genosida Khojaly. Dengan pongahnya ia berkata,
"Before Khojaly, the Azerbaijanis thought that they were joking with us, they thought that the Armenians were people who could not raise their hand against the civilian population. We need to put a stop to all that. And, that's what happened."
Penyerbuan itu adalah perkara serius yang mencoreng rasa kemanusiaan. Adalah sebuah kewajiban dunia untuk menjaga generasi ke depan dari perilaku tak bermoral yang pernah terjadi di Khojaly.
Aktivitas kampanye "Justice For Khojaly" hingga kini telah berlangsung di beberapa negara. Lebih dari 120.000 orang dan 115 organisasi ikut mendukung kampanye kemanusiaan ini. Sedangkan di Indonesia, baru dimulai dengan kegiatan-kegiatan berupa seminar yang menjelaskan tragedi Khojaly. Diharapkan, kampanye ini mendapat perhatian masyarakat dunia, termasuk Indonesia.
Cara mudah ikut berkontribusi memberikan rasa keadilan bagi warga Khojaly bisa dengan menjadi member #JusticeForKhojaly. Atau, jika Khojaly sudah begitu melekat di hati, para simpatisan dapat juga mengekspresikannya melalui media sosial masing-masing, dan menggelar kegiatan publik.
Mengenang tragedi 25-26 Februari 1992, dan memberikan penghormatan kepada korban yang tewas tidaklah cukup. Genosida adalah kejahatan yang masih terus berlangsung di dunia ini meski 27 tahun berlalu dari tragedi Khojaly. Sedikit aksi nyata akan memutus mata rantai penyebab genosida.
Keadilan dunia harus ditegakkan melalui tragedi Khojaly. Para pelaku kejahatan kemanusiaan harus diadili dan tindakan tegas harus ditegakkan untuk menghilangkan genosida di manapun juga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H