"Apakah turunnya nilai Rupiah mempengaruhi penjualan merchandise di Asian Games besok?" Kira-kira seperti itulah pertanyaan salah satu jurnalis kepada para nara sumber di ruang konferensi pers Stadium Utama Gelora Bung Karno (30/5).
Turunnya nilai Rupiah dengan demand wisatawan asing adalah dua hal yang berbeda. Plus, perbedaan nilai mata uang yang dimiliki masing-masing negara tidak saling mempengaruhi need dan demand calon pembeli.Â
Pada sesi pertanyaan tersebut, Rosan Roeslani selaku Ketua Umum Kamar Dagang Industri Indonesia (Kadin) meyakinkan publik bahwa keterlibatan dunia usaha di perhelatan akbar olahraga seluruh Asia justru mendorong daya beli dan konsumsi yang merangsang pertumbuhan ekonomi Indonesia.Berteori ekonomi pada kesempatan ini tidak akan ada habisnya. Namun, semenjak kehadiran olimpiade modern, olahraga tidak lagi sekedar merebut mahkota terbaik di bidangnya masing-masing. Perhelatan olahraga kini memiliki sangkutan dengan peningkatan ekonomi. Maka demikian, dimensi perhelatan olahraga akbar kini telah mengalami perluasan wilayah dari yang sekedar hobi, gengsi, dan hiburan, kepada sarana meraup keuntungan.
Tren positif ini hasil studi mengenai dampak atau perubahan ekonomi atas penyelenggaraan event olahraga di suatu kawasan atau negara tertentu.Â
Penelitian yang dimulai pada perhelatan Olimpiade Barcelona di tahun 1992 tersebut didapatkan sebuah kesimpulan mengenai olimpiade terhadap pertumbuhan ekonomi dan pembangunannya. Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa pentas olimpiade mampu memberikan tiga dampak sekaligus,
Pertama, peningkatan investasi, khususnya sektor infrastruktur perkotaan dan kota-kota lain di sekitarnya. Hal ini menandakan pembangunan kawasan perkotaan meningkat baik.
Kedua, meningkatnya kunjungan wisata akibat peran serta media massa yang ikut mempromosikan serta mempublikasikan spot-spot pariwisata selama perhelatan berlangsung.
Ketiga, menyediakan lapangan kerja serta meningkatkan transaksi jual-beli yang signifikan bagi masyarakat lokal akibat munculnya kebutuhan-kebutuhan wisatawan selama kegiatan olimpiade berlangsung.
Hal inilah yang sekiranya menjadi perhatian Erick Tohir selaku Ketua Pelaksana Asian Games 2018. Pria yang di tanggal 30 Mei kemarin tepat berusia 48 tahun tersebut menjelaskan bahwa penyelenggaraan Asian Games 2018 akan memberikan legacy dan dampak positif  yang besar bagi Indonesia. Salah satunya dari sisi ekonomi.  Â
Hasil hitungan Bappenas tidak main-main. 45,1 Trilyun Rupiah adalah perkiraan total dampak ekonomi langsung penyelenggaraan Asian Games 2018. Nilai ini terhitung sejak persiapan hingga acara berlangsung. Sebagai salah satu upaya menuju target Bappenas, Panitia Pelaksana event berkomitmen memajukan produk dalam negeri melalui penyediaan merchandise resmi mereka.Â
350 desain produk merchandise Asian Games 2018 mulai diperkenalkan ke publik. Pernak-pernik tersebut adalah hasil kreasi dan produksi 17 perusahaan dan UMKM nasional pemegang lisensi resmi dari Panpel. Penyeleksiannya pun tidak main-main karena dilakukan secara transparan dan akuntabel. Kriteria produk harus dipenuhi sesuai dengan persyaratan.
Pada jumpa pers kemarin telah dipamerkan berbagai macam produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), diantaranya berbentuk kaos, kemeja, sepatu, boneka, jaket, hiasan magnet, gantungan kunci dan tas, topi, makanan, dan lain sebagainya. Ruangan pun tampak sumringah dengan berbagai aneka warna-warni pernik.
Mochtar Sarman, Direktur Merchandise Panpel Asian Games 2018 mengatakan bahwa panitia selalu mengedepankan perusahaan dan UMKM nasional dalam menyediakan merchandise resmi. Hal ini merupakan upaya mereka dalam mempromosikan produk anak bangsa kepada dunia.
"Kami yakin dengan mengedepankan perusahaan dan UMKM nasional akan memberikan warisan positif (untuk bangsa) ke depannya," kata Mochtar.
Meski penjualan retail selama perhelatan Asian Games 2018 tidak akan sebesar kala bulan suci Ramadhan, namun tetap akan ada peningkatan. Prediksinya adalah sebesar 20 persen.Â
Peran serta pemerintah sangat diharapkan pada penyelenggaraan kegiatan olah raga terbesar se-Asia ini. Terutama dengan aktif menggalang kerja sama dengan pihak swasta demi mempromosikan Asian Games 2018 sehingga meningkatkan antusiasme masyarakat. Salah satu contoh adalah dengan menyelenggarakan kegiatan lomba dan sosialisasi lainnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H