Hari ke Dua
Tidak satupun petugas kepolisian terlihat. Sepanjang rute bus Tanah Abang Explorer hanya saya dapati gabungan petugas Trans Jakarta, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan.
2 Januari 2018; Pukul 17.06 Wib
Waktu telah mendekati Maghrib, saya gagal menemukan topi yang pas untuk keponakan saya. Model bagus yang disukai gadis 11 tahun itu hanya ada untuk ukuran kepala orang dewasa. Kami pun segera mencari jalan pulang.
Rencana saya adalah kembali ke rumah menggunakan bus yang terkoneksi langsung dengan halte Trans Jakarta. Saya tanyakan hal ini kepada petugas karcis bus explorer. Perempuan berhijab itu berkata, "Nanti bapak turun aja di halte Jati Baru. Di situ ada bus Trans."
"Nanti saya nunggunya di mananya, mba?"
"Di pinggir fly over, pak. Nanti ada bus yang lewat. Bapak naik aja. Banyak kok yang ikut nunggu."
Di pinggir fly over memang sudah menanti beberapa ibu dan anak muda. Saya pun ikut bergabung bersama mereka menanti armada yang saya cari. Di saat menunggu itu, saya ikut dengar seorang ibu bertanya tentang bus tujuan tertentu. Untuk itu, saya juga tertarik nimbrung, "kalau bus Trans Jakarta lewat sini juga gak, mas / bu?"
"Gak tau juga ya, pak. Kalau ada saya juga mau naik itu. Coba tanyakan ke bapak-bapak yang itu!" seorang ibu menunjuk ke arah berkumpulnya petugas dinas perhubungan di bangku halte, "saya tunggu ya, mas!"
Sebenarnya, saya agak risih dengan perintah si ibu. Tapi misi awal saya adalah bertanya dan menggali informasi apapun dari semua orang. Jadi, saya tidak ambil pusing, dan mendatangi petugas-petugas itu.
"Maaf, pak. Kalau mau naik bus Trans Jakarta nunggu di mana ya?"