Lipatan origami serupa bangau menggantung di tengah-tengah ruangan. Jumlahnya ribuan dalam nuansa gelap nan hangat.Â
Begitu saya membuka pintu kaca  masuk the Glass-House, Ritz Carlton Hotel Pacific Place, Jakarta, bangau-bangau itu bagaikan lompat betebaran mengelilingi langit-langit bangunan, dan terus berputar-melayang tiada henti seakan mencari jalannya untuk pulang.
'Pulang' menjadi kata yang begitu powerful baru-baru ini; setidaknya itu yang dilansir oleh AkzoNobel kemarin (5/12/17). Pusat Estetika Global yang berbasis di Belanda tersebut telah menyelesaikan riset mendalam atas tren sosial ekonomi dan desain pada tahun ini.
Wawasan yang didapat menunjukkan adanya kecenderungan kuat masyarakat dunia untuk  berlindung di dalam kenyamanan rumah sendiri demi menghindari dunia yang penuh ketidakpastian.Â
Akses informasi tanpa batas penyebab semua ini terjadi. Kemudahan pencaharian konten memberikan pilihan yang jauh lebih banyak dari sebelumnya, namun sekaligus mendorong terjadinya distorsi.Â
Begitu pun kondisi akut perkotaan dimana kemacetan senantiasa terjadi, dan tuntutan pekerjaan yang tiada henti, memperparah kondisi psikis maupun psikologis setiap orang.Â
Hingar-bingar zaman now ini justru menciptakan tren atas keinginan konsumen untuk menghindar dari hingar-bingar dunia tersebut, dan memanjakan diri bersama orang-orang tersayang; pulang.
"Dengan semakin cepatnya ritme kehidupan, inilah saatnya berhenti sejenak," Managing Directory, AkzoNobel Decorative Paints South East & South Asia, Middle East, Jeremy Rowe berbicara. Ia menjelaskan bagaimana transformasi kediaman konsumen sebagai tempat yang nyaman menjadi sangat penting untuk kembali membangun nilai-nilai pribadi, sekaligus mengisi energi yang sempat terkuras.Â
"Warna mampu memainkan peran penting untuk menyeimbangkan antara kebisingan dunia dan ketenangan jiwa," lanjutnya.
Publikasi riset ini pun menjadi yang ke-15 kalinya dan menandai kehadiran Dulux Colour of the Year tahun 2018.
Pusat Estetika Global AkzoNobel mengidentifikasi Heart-Wood (10YR 28/072) sebagai warna cat utama untuk tahun 2018. Warna ini menggambarkan sentuhan warna kayu alami dan memiliki corak pink lembut yang mampu menangkap esensi suasana hati saat ini (mood of the moment). Intensitas warnanya memungkinkan konsumen untuk hidup dalam keseimbangan yang sempurna dalam rumah mereka.
Saat melihat contoh Heart-Wood pada instalasi ruangan yang disediakan Dulux, saya merasakan ketenangan yang memulihkan: lembut, menawan, dan selalu dirindukan.Â
Respon yang saya rasakan layaknya keinginan akan suasana yang lebih santai dan mengharapkan waktu berjalan lebih lambat, lalu tercipta suasana a welcome home pada rumah.
Pada dasarnya, "a Welcome Home" adalah kepulangan itu  sendiri. Temanya diangkat oleh Dulux dengan unsur penggabungan warna-warna bernuansa lembut abu-abu-merah muda, biru dan cokelat muda yang bercampur membentuk nuansa warna biru dan ungu yang lebih berani.Â
Palet warna ini terinspirasi dari sentuhan warna kayu alami dan kenyamanan dari material kulit, material yang dikenal akan dipilih oleh konsumen di saat-saat tak terduga. Tanpa perlu furnitur berlebih pun, warna utama beserta turunan paletnya tetap menciptakan keseimbangan yang disebut dengan 'Heart-Wood Home'.Â
Namun nuansanya makin kontras apabila dipadu-padankan bersama furnitur berbahan kain yang halus atau pajangan berbahan tembaga. Keseimbangan antara diri kita dan tuntutan dunia luar makin terkoneksi bersama dalam warna utama Heart-Wood.
Jeremy Rowe kembali melanjutkan rincian paparannya, "karena "a Welcome Home" memiliki arti yang berbeda-beda bagi orang yang berbeda pula, maka tiga palet pendukung lainnya hadir untuk melengkapi."
1) The Comforting Home Palette
Dulux mengidentifikasi tipe pribadi pertama sebagai persona yang hangat (Warm-Hearted). Persona ini memiliki tipikal penuh pertimbangan dan seorang pemikir.Â
Ia akan membawa suasana alam ke dalam rumah dengan penataan yang rapi dan estetika yang indah. Dengan penggunaan teknologi yang minimal, persona ini mengharapkan keseimbangan pada pilihan desain interior mereka. Pilihan utama mereka jatuh pada tekstur yang dapat diraba dan nuansa Kayu yang menenangkan.
Persona pertama ini cocok dengan palet yang memadukan warna-warna tanah, seperti warna bernuansa tanah liat dan merah muda, atau yang disebut 'the Comforting Home'. Perpaduannya memang dipilih untuk menenangkan pikiran dan indera, serta meredam kebisingan.Â
The Comforting Home menciptakan lingkungan yang dapat menyegarkan dan memperbaharui pikiran. Dipadu-padankan dengan teksur seperti sutra dan beludru menciptakan ruang dengan sensasi sentuhan nyata.
2) The Inviting Home Palette
Sedangkan persona kedua disebut sebagai pribadi yang terbuka (Open-Hearted). Mereka adalah tipikal orang yang inklusif, penuh optimistik, dan kolaboratif. Â
Persona ini membutuhkan ruang dimana mereka dapat berkumpul dengan teman dan keluarga, sehingga dapat membawa kenyamanan melalui komunitas.Â
Teknologi digunakan secukupnya dan berfungsi sebagai pengumpul orang di rumah, walaupun garis batas antara dunia luar dan rumah masih berubah-ubah.Â
Suasana yang terbuka menjadi pusat diri mereka, dengan pemilihan material-material serat kain alami yang halus dan tahan lama.
Persona kedua ini cocok bersama palet bernuansa biru yang teduh yang mendorong pendekatan yang lebih jelas terhadap kehidupan.Â
Sementara paduan warna hijau segar menghasilkan nuansa netral yang menunjang kebutuhan akan interaksi dengan dunia luar.Â
Nuansa pastel lembut pada warna utama akan menjadi lebih kuat dengan dominasi warna biru tua dan coal. Palet 'the Inviting Home' membawa kenyamanan dan kemudahan hidup bagi mereka yang ingin mempererat tali silahturahim.
3) The Playful Home Palette
Pribadi yang ringan (Light-Hearted) adalah persona yang cepat merespon ketidakpastian dunia luar dengan menantangnya ketimbang menutup diri: seorang petualang dan mudah beradaptasi.Â
Sebagai orang yang cepat menggunakan teknologi baru, mereka mencari energi pengalaman dan kreativitas, dilengkapi dengan banyaknya waktu yang dihabiskan di luar rumah.Â
Persona ini membutuhkan ruang yang lebih kecil namun multi fungsi bersama kolaborasi tekstur furnitur yang alami dan pola-pola warna yang seru.
Untuk itulah, palet 'the Playful Home' cocok untuk mereka.Â
Hijau kekuningan dan keemasan membantu memercikkan energi dan mendorong pendekatan hidup yang kreatif. Warna-warna cerah ini menambah perasaan yang menyenangkan dan berenergi.Â
Penggunaan skema warna yang cerdas akan dapat membantu menciptakan zona yang berbeda dalam ruang yang lebih kecil. The Playful Home akan menciptakan ruang yang inspiratif serta memperkuat indera.
Sesi peluncuran Colour of the Year 2018 ditutup dengan dialog interaktif bersama narasumber Cosmas Damianus Ghozali dan Marischka Prudence.
Cosmas Damianus Ghozali adalah seorang arsitek yang dikenal akan penghargaannya di tahun 2002 untuk karya Rumah Origami yang terletak di Bandung. Dirinya mengaku sebagai pribadi yang menyukai warna putih.Â
Pandangannya mengenai warna terbaru keluaran Dulux 2018 adalah terkesan sedikit manja dan manis, meskipun agak gelap. Sehingga menurutnya, tidak ada salah Heart-Wood dikolaborasi bersama warna-warna cerah yang mengesankan perpaduan futuristik dan kerinduan akan alam. Arsitek lulusan Technische Universitats Wien, Wina, Austria ini bahkan menantang para hadirin untuk mengaplikasi warna Heart-Wood di  kamar mandi rumah mereka.
Awalnya ia menjadi seorang jurnalis di salah satu stasiun televisi swasta. Akibat indahnya pengalaman memandu program travel, Marischka 'terjerumus' ke dalam dunia petualangan menjelajahi mancanegara; freelance pula. Perihal itu menuntutnya untuk senantiasa meninggalkan rumah.Â
Sebagai seorang ibu, ia juga terkadang merindukan keceriaan anak serta kehangatan di dalam rumah kala bepergian. Untuk itu, mendekorasi beberapa bagian rumah juga penting, menurutnya.Â
Marischka mengakui bahwa elemen-elemen kecil di dalam rumah sangatlah penting dalam merubah mood setelah bepergian. Rumah adalah tempat peristirahatan dari petualangan; dan menjadi jati diri yang asli, baginya.
Kesimpulannya adalah, menciptakan harmonisasi warna yang cocok dengan kepribadian adalah penting : "trendi boleh, tapi tak sampai kehilangan pribadi asli kita juga sangat penting," tutup Jeremy.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H