Mohon tunggu...
Sandy Wijaya
Sandy Wijaya Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Arsitketur dan Menyukai bacaan traveling

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Ketika Sampah Menjadi Hal yang Patut untuk Ditakuti

16 November 2012   16:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:14 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampah ! setiap yang hidup didunia ini pasti akan menghasilkan sampah. Entah itu sampah yang ia hasil kan dari kegiatan yang ia lakukan seperti, mengkonsumsi atau sebagai produsen. Hal ini jelaslah bahwa sampah adalah suatu hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan kita. Sampah ialah suatu kegiatan yang selalu kita lakukan atau yang sering disebut dengan istilah menyampah, Karena setiap yang hidup pasti [caption id="attachment_216703" align="alignleft" width="240" caption="Ilustrasi"][/caption] akan menghasilkan sampah.

Karena merasa penat, makanya saya putuskan untuk keluar dan menikmati angin malam. Mumpung suasana malam ini sedikit berbeda dengan malam lain, dimana malam ini hawa nya agak sedikit dingin. Dengan jaket dibadan saya nyalakan motor dan  melaju kencang menyusuri setiap jalan yang saya lewati. Malam ini saya tak tauh mau kemana, namun setelah saya pikir akhirnya saya putuskan untuk pergi ke daerah tanjung bunga. akhirnya setelah tiba di tanjung bungan saya pustuskan untuk masuk dikawasan kompleks Rususn (Rumah Susun). Rusun ini sering saya lihat dan saya lewati namun saya tak pernah masuk dan menyaksikan bagaimana kondisi kehidupan yang terjadi didalam. Setelah saya sampe seya sempat tercengan dengan kondisi atau perancangan yang dirancang oleh sang perancang site. dimana rusun yang berjumlah sekitar 16 tower ini dikelilingi semacam kanal buatan yang lumayan besar. Pikiran saya langsung melayang disuatu tempat yang sangat jauh dari temapt dimana saya berdiri yaitu suatu tempat dengan begitu banyak kanal-kanal yang mengelilingi kota mereka yaitu Venezia. Namun bau busuk akibat banyaknya sampah membuat kondisi di sini terasa begitu kumuh.  Padahal tower ini dibangun di atas tanah reklamasi. Kondisi dan sifat masyarakat yang sejak dahulu sudah menganggap bahwa membuang sampah TIDAK PADA TEMPATNYA adalah hal yang lumrah kita temui dilingkungan sekitar atau bahkan kita sendiri.

Ingat.!! Masalah sampah bukan masalah yang sepeleh. Hal ini pula yang dilakukan oleh pemerintah Singapura. mengingat Luas wilayahnya yang tidak terlalu besar dengan jumlah penduduk yang sangat banyak. Pemerintah singapura sangat serius dalam menangani masalah sampah. Tidak tanggung-tanggung  apabila anda kedapatan membuang sampah sembarang maka anda akan didenda sebanyak $S5000 atau penjara selama 6 bulan.

Ketika kita menghasilkan sampah dan ternyata di sekeliling kita tidak terdapat tempat sampah bukan kah kita bisa mengantongi sampah kita dulu. trus ketika kita melihat tempat sampah baru kita buang.

Kita sebagai masayarakat sudah sangat sadar bahwa sampah merupakan hal yang dapat membahayakan kita. Tidak hanya karena sampah membuat kesehatan kita terganggu namun sampah yang terlalu berlebihan dan menyumbat jalannya air, dapat mengakibatkan malapetaka yang sangat besar yaitu Banjir.  Tapi hingga detik ini budaya membuang sampah pada tempatnya belum juga kita lakukan. Kita sering dengan terang-terangan menyebutkan bahwa indonesia kotor, lingkungan kita kotor. Sedangkan kita saja masih belum mampu membuang sampah di tempatnya. Ketika setiap pribadi di Indonesia ini mampu bertanggung jawab pada setiap sampah yang ia hasilkan. Saya yakin negara yang bersih  yang kita idam-idamkan akan terwujud.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun