Mohon tunggu...
Muhamad Sandy Saqifullah
Muhamad Sandy Saqifullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pemuda

Waktu adalah Kunci.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perubahan Kebiasaan Komunikasi Sosial Masyarakat di Kala Pandemi dengan Pemanfaatan Media Sosial

16 Juli 2021   19:13 Diperbarui: 16 Juli 2021   19:32 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

ABSTRAK

Komunikasi memainkan peran krusial dalam penetapan tujuan, memantau kemajuan pencapaian, dan dalam menetapkan waktu dan tempat yang tepat untuk melakukan definisi tujuan sebuah organisasi atau instansi. Komunikasi merupakan sebuah rangkaian melalui mana individu dalam menjalin hubungan bermasyarakat, berkelompok, dan berorganisasi dalam menggunakan sebuah informasi guna menjalin hubungan antar individu dan dengan lingkungan. 

Komunikasi bagi individu merupakan jalan untuk menghubungkan kita dalam menampilkan kesan, mengekspresikan diri, dan memengaruhi orang lain. Namun di tengah merebaknya pandemi virus Covid-19 dan dengan banyaknya pembatasan-pembatasan terkait beberapa hal demi sebuah upaya pemerintah untuk menekan kasus positif yang ada di Indonesia, membuat adanya perubahan tentang bagaimana manusia berkomunikasi satu sama lain.

 Kebutuhan sosial masyarakat sekarang ini mungkin bisa dibilang menjadi kebutuhan virtual dengan mobilitas interaksi yang jauh lebih banyak menggunakan smartphone yang masing-masing gunakan seperti dalam belajar, rapat kerja, seminar, berbincang dengan keluarga jauh atau dengan tetangga semua komunikasi sosial tersebut tidak hilang namun mencoba bertahan dengan adanya pemanfaatan media sosial.

Kata kunci: Komunikasi, Covid-19, Interaksi, Media.

PEMBAHASAN

Pandemi Covid-19 masih menjadi hal menakutkan di tahun 2021 ini, sudah setahun lebih virus ini menyebar di seluruh dunia, bahkan kasus penyebaran virus Covid-19 di Indonesia masih terus naik menyentuh lebih dari 2 juta kasus dan mendekati 3 juta kasus. Menurut data yang dihimpun oleh Kementerian Kesehatan RI per tanggal 15 Juli 2021 mencatat kasus tertinggi yaitu 56.757 kasus positif dalam sehari dan menjadikan kasus positif di Indonesia menyentuh 2.726.803 kasus.

 Upaya pemerintah untuk menekan pandemi ini telah dilakukan dengan banyak cara yang terbaru adalah melalui kebijakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) dengan adanya pembatasan-pembatasan aktivitas masyarakat yang dilakukan dari tanggal 3 sampai 20 Juli 2021, dengan banyaknya pembatasan ini kegiatan masyarakat tentu kembali diperketat seperti awal-awal pandemi berlangsung, bahkan pada PPKM kali ini justru menjadi lebih ketat karena adanya evaluasi yang dilakukan pemerintah selama satu tahun lebih pandemi melanda di Indonesia.

Lalu yang menjadi pertanyaan sesuai judul yang diangkat, adakah dampak dari pandemi ini terhadap komunikasi sosial dan seberapa besar dampak tersebut? Sebelum menjawab kita pahami dulu apa itu komunikasi sosial, secara umum komunikasi sosial merupakan bentuk interaksi antar individu atau kelompok yang dilakukan dengan cara verbal atau non-verbal dengan maksud untuk menyampaikan pesan dengan cara yang dapat dipahami oleh kedua pihak dan mampu menghasilkan feedback yang diharapkan dan dimengerti.

 Interaksi secara tatap muka atau secara langsung di tengah pandemi sekarang ini tentu bisa kita rasakan sangat dibatasi seperti contoh kegiatan belajar mengajar, beberapa sektor pekerjaan, dan event tertentu berlangsung secara virtual atau online. Memang karena proses penyebaran virus ini salah satunya adalah berkontak langsung, jadi tentu komunikasi sosial sangat terdampak, dan dampak ini bisa dibilang cukup besar.

Namun hal ini tidak menjadi halangan juga untuk menutup diri dan tidak berkomunikasi dengan misalnya tetangga, teman, rekan kantor, dan lainnya, karena di era modern sekarang ini pemanfaatan teknologi di setiap sektor kehidupan masyarakat bisa dimaksimalkan. Seperti dalam hal komunikasi, salah satu yang sangat menjadi senjata andalan dan menjadi alternatif ialah media sosial seperti Instagram, Whatsapp, Twitter, Facebook dan lainnya. 

Komunikasi masih bisa berjalan dengan cukup efektif melalui media-media tersebut bahkan salah satu hal positifnya dapat diakses kapan dan dimana saja. Proses penyebaran informasi dan kampanye protokol kesehatan oleh pemerintah juga banyak melalui media sosial seperti salah satunya melalui akun resmi Kementerian Kesehatan RI. Hal lain juga yaitu berjalannya sebuah rapat, seminar, konser juga berlangsung secara online dengan penggunaan aplikasi seperti Zoom Meeting, Google Meet, Skype dan lainnya.

Pandemi Covid-19 memang menjadi momok menakutkan bagi masyarakat terutama dalam hal kesehatan, tapi dalam berkomunikasi kita telah disediakan banyak sekali media alternatif yang dapat digunakan dan menjadikan kita tetap bisa menjalin komunikasi dengan banyak orang kapan dan dimana saja, karena dengan ini kita tetap bisa mematuhi protokol kesehatan dan mengurangi mobilitas kegiatan masyarakat di luar rumah.

 Komunitas online terus tumbuh di masa pandemi bahkan di Indonesia tercatat 140 juta pengguna media sosial aktif selama pandemi ini. Tapi hal penting yang harus diperhatikan juga ialah pentingnya masyarakat untuk bijak dalam menggunakan media sosial, penyaringan informasi yang kiranya negatif harus dihindari dan informasi positif yang berguna bagi setiap masyarakat patut untuk disebarkan seperti mengkampanyekan penerapan protokol kesehatan setiap saat guna menekan kasus positif Covid-19 di Indonesia kepada masyarakat dengan pemanfaatan media sosial.

KESIMPULAN

    Komunikasi sosial tidak mengalami perubahan yang signifikan, namun memang mengalami penyesuaian atas adaptasi pada masa pandemi Covid-19 di Indonesia sekarang ini yang membuat terjadinya pembatasan-pembatasan pada beberapa hal di kehidupan manusia dalam bermasyarakat. Era modern sekarang ini sangat membantu berjalannya komunikasi antar manusia guna menunjang kebutuhan sehari-harinya dalam berinteraksi dengan orang lain, salah satunya adalah penggunaan media sosial yang menjadi andalan masyarakat sekarang ini. Semua pembatasan ini dilakukan tidak lain dan bukan adalah upaya bersama untuk menurunkan jumlah kasus positif Covid-19 sehingga secepatnya kita bersama-sama bisa hidup normal seperti sebelum pandemi, dan ini membutuhkan kerja sama yang baik antara masyarakat dan pemerintah.

REFERENSI

Buku

Ruben, Brent D. 2006. Komunikasi dan Perilaku Manusia. Penerj. Ibu Hamad. Jakarta: Rajawali Pers.

Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Jurnal

Yoyon, Mudjiono. 2012. Komunikasi Sosial. Diakses dari http://jurnalfdk.uinsby.ac.id. 

Jeratallah, Aram Dani, & Yogi, Mediantara. 2020. Covid-19 dan Perubahan Komunikasi Sosial. Diakses dari http://jurnal.umsu.ac.id.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun