Sekilas Jejak Peradaban di Pegunungan Matarombeo...
Pegunungan Matarombeo memang dikenal sebagai pusatnya situs peradaban prasejarah di Sulawesi bagian tenggara. Namun apabila ditelisik lebih dalam, eksplorasi arkeologi yang dilakukan di Pegunungan Matarombeo sangat terbatas di bagian Utara pegunungan ini. terutama di sepanjang Sungai Lalindu. Sungai ini memang mengalir di sepanjang tebing-tebing karst dan meliuk membelah Pegunungan Matarombeo. Pada tebing-tebing inilah terdapat gua-gua prasejarah yang didalamnya menyimpan artefak, ekofak dan fitur-fitur arkeologi. Â Mulai dari Gerabah, Ukiran Terakota, Sisa-Sisa Tulang dan Tengkorak Manusia, Hingga Mural di Dinding-Dinding Gua.Â
Jejak Peradaban di Danau Hiuka
Kenyataan kawasan Danau Hiuka juga menyimpan sedemikian banyak tinggalan arkeologi berupa artefak, ekofak, dan juga fitur. Hasil ekplorasi kerjasama antara Universitas Halu Oleo dan Naturevolution selama tahun 2024 mendapati 20 gua prasejarah yang didalamnya terdapat tinggalan-tinggalan arkeologi. Selain itu, tanpa disangka-sangka di sekitar Danau Hiuka inipun didapati makam kuno, indikasi agrikultur dan struktur susunan batu. Keterpaduan tinggalan-tinggalan arkeologi yang ditemukan disekitar Danau Hiuka rasanya cukup untuk menegaskan bahwa kawasan Danau Hiuka merupakan salah satu lokasi awal peradaban di Sualwesi Bagaian Tenggara. Hal menakjubkan lainnya yaitu pengungkapan kawasan Danau Hiuka sebagai lokasi yang menyimpan tinggalan arkeologi, belum pernah dilakukan dalam penelitian-penelitian arkeologi sebelumnya.Â
Sulitnya akses menuju Danau Hiuka merupakan tantangan tersendiri, dengan medan offroad maka diperlukan kendaraan khusus untuk mencapainya. Belum lagi di musim kemarau saat danau terisi air, diperlukan perahu atau kayak untuk mencapai gua-gua prasejarah tersebut. Khususnya untuk sistem agrikultur dan struktur susunan batu akan terendam air danau saat musim kemarau. Namun, hal ini dapat saja menjadi sisi positif yang mana menjauhkan gua-gua prasejarah tersebut dari potensi merusak akibat oknum tidak bertanggung jawab. Sehingga, bukti-bukti peradaban ini dapat bertahan hingga di masa yang akan datang.
Terima Kasih,
atas dukungan Ekspedisi Riset dari Naturevolution dan Universitas Halu OleoÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI