Sebagai manusia, sebaiknya tidak perlu mencampuri urusan orang lain hanya karena adanya kesamaan SARA (Suku, Agama, dan Ras). Bukan berarti mendiamkan suatu peristiwa lantas membuat diri sendiri melakukan kejahatan. Orang harus melihat diri sendiri dan menyesuaikan dengan kemampuan sebelum menolong orang lain. Tidak semua peristiwa dan permintaan tolong harus mendapatkan bantuan. Biarkan konflik antara para pihak bertikai diselesaikan sendiri. Tidak perlu banyak orang mencampurkan diri masuk dalam pusaran konflik. Sebab pada dasarnya semua orang mengaku dirinya benar dan tidak satupun dari mereka bersedia dianggap bersalah.
Untuk itu, berhenti menjadi pahlawan di saat diri sendiri sedang dalam masalah berat. Berhentilah mengaku kuat jika diri sendiri tidak mampu menyelesaikan masalah pribadi. Lebih baik memberikan penghiburan pada orang yang kesulitan dari pada berupaya menolongnya tetapi harus menghancurkan diri sendiri. Bertindaklah bijaksana saat ingin menolong orang dan beranilah menolak menolong orang lain jika masalah mereka di luar kemampuan sendiri.
Konflik Rusia-Ukraina serta konflik-konflik lain di dunia harus dicermati secara baik dan menyeluruh sebelum mengambil keputusan membantu atau tidak. Ingat, berdiam diri bukan berarti pengecut. Seseorang dikatakan pengecut saat mereka menolong orang lain di awal, tetapi mendapatkan pertolongan orang lain di akhirnya karena dia kehabisan sumber daya sendiri.
Terakhir, mengorbankan diri sendiri untuk menolong orang lain itu sangat mulia, tetapi jika pengorbanan diberikan di saat diri sendiri membutuhkan pertolongan, itu sama artinya bunuh diri secara konyol dan bukan tindakan mulia. Dengan tidak mencampuri urusan orang lain serta membiarkan konflik orang lain diselesaikan sendiri, maka diri sendiri dan dunia dapat damai. FIN.
Disclaimer:
Tulisan ini dibuat karena keprihatinan penulis atas konflik Rusia-Ukraina dan konflik-konflik lain di dunia yang menimbulkan peperangan. Tujuannya satu yakni upaya menyadarkan dunia untuk hidup damai dan harmonis agar tidak ada korban lain yang menderita akibat dari peperangan. #damaiituindah #damaihargamati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H