Perangkap zona nyaman keempat ini lebih menyenangkan lagi. Ya, kita diberikan kebebasan waktu tanpa batas oleh atasan. Kita sama sekali tidak diwajibkan untuk melakukan absensi di kantor.Â
Datang ke kantor pun bisa kapan saja. Bila kita menitipkan absensi kepada teman pun kita sama sekali tidak mendapatkan teguran dari atasan. Kita pun dibiarkan kerja tanpa target dan sama sekali tidak diwajibkan untuk menyelesaikan target pekerjaan.
Apa yang akan kita lakukan saat kita berada dalam situasi seperti itu?
Kalau kita memilih hanya bermalas-malasan di rumah tanpa melakukan aktivitas apapun selain menunggu waktu berangkat ke kantor untuk memenuhi absensi, kita sudah melakukan kesalahan fatal.Â
Seharusnya kita dapat memanfaatkan kebebasan waktu tersebut untuk melakukan banyak kegiatan lain yang bermanfaat bagi orang lain.Â
Bukan berarti kita melakukan penghianatan pada pekerjaan utama, melainkan kita berusaha memaksimalkan waktu luang agar kita semakin produktif dalam menjalani kehidupan.
Saya selalu berpesan pada semua remaja dan pemuda yang ada. Pesan ini berbunyi bahwa saat kita masih muda, kurangilah kita berada di dalam rumah.Â
Kita harus menambah waktu lebih banyak di luar rumah dan melakukan pekerjaan apapun untuk belajar dan menambah pengalaman hidup.Â
Saat usia kita masih muda, lantas kita lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah, akibatnya, saat tua nanti, sungguh kita tidak akan memperoleh banyak pengalaman. Sedikitnya pengalaman tentunya membuat kita akan semakin kalah bersaing dengan orang lain.
Untuk itulah, kita harus banyak keluar rumah untuk berkarya dan terus berkarya bagi diri sendiri. Kita harusnya berpikir bahwa satu hari kita harus mampu melakukan satu karya.Â
Meski saat ini kita belum melihat hasil dari karya kita tersebut, minimal kita menambah pengalaman untuk melakukannya di lain waktu dengan hasil yang lebih baik. Bukankah kita tetap diuntungkan dengan cara seperti itu?