Mohon tunggu...
Sandi Novan Wijaya
Sandi Novan Wijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Calon Diplomat

Sampaikanlah walau satu ayat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sumbu Kerinduan

4 Juli 2024   18:59 Diperbarui: 4 Juli 2024   19:00 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: Pexels/Cody King.

Sumbu Kerinduan 

Waktu kita hampir lengkap, sepasang cinta menjadi sepi tiba-tiba, sedang di jalanan basah itu.

tiap kenangan menunggu setia sampai sembuh semua luka di bawah langit yang semakin tua, hingga akhirnya kau dan aku tiada dalam tanda tanya.

Di detak nadi
telah kusimpan engkau
dalam sumbu kerinduan, jua dalam garis takdir tanpa batas; hingga hidupku dipinang maut.


Kelak kita akan kembali. Meramu diksi, membentuk puisi, melukis imajinasi. Mari kita biarkan kata-kata merambat, lalu tumbuh di seluruh tubuh.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun