Kamu menjelma menjadi penyair ulung;
Seulung Abu Nawas dalam melakukan retorika-retorikanya.
Maka; tak perlu belajar.
Kamu hanya harus merasakan cinta, rindu, sakit, luka, harap, nestapa, kecewa, gagal, dan pulih.
Maka; jiwa dan rasamu akan tertempa menjadi seruling kata-kata bersama dengan ruh yang terkandung di dalamnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!