Mohon tunggu...
Sandi Novan Wijaya
Sandi Novan Wijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Calon Diplomat

Sampaikanlah walau satu ayat.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pemandian Way Bekhak: Sumber Mata Air Sebening Kaca

31 Maret 2024   14:34 Diperbarui: 1 April 2024   17:30 1354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selada air biasa dikonsumsi sebagai lalap mentah, ditumis, direbus setengah matang, ditumis, serta bisa juga dibuat untuk campuran salad.

Pelestarian Mata Air Taman Pemandian Way Bekhak

Suatu ketika di awal-awal kunjungan saya Taman Pemandian Way Bekhak, beberapa pemuda dewasa memberi peringatan yang bagi saya sangat tak lazim. Satu pesan yang masih saya ingat yaitu agar saya dan beberapa teman tidak mengucapkan kata-kata tak senonoh atau kencing sembarangan.

Rupanya, itu adalah cara warga menjaga dan melestarikan Taman Pemandian Way Bekhak.

Pelestarian kondisi mata air di Taman Pemandian Way Bekhak dari sisi kuantitas maupun kualitasnya, antara lain melalui sosialisi kepada pengunjung, serta anggapan mata air sakral dan keramat.

Kearifan lokal penduduk di Pekon Sukaraja berupa pengetahuan, nilai-nilai, etika, moral dan norma (anjuran, larangan, sanksi dan ungkapan) sebagai pedoman dalam menjaga sikap dan perilaku dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan Taman Pemandian Way Bekhak.

Dengan demikian, tak heran jika hingga saat ini Taman Pemandian Way Bekhak tetap menjadi salah satu destinasi wisata yang terkenal akan keasriannya, sehingga selalu menarik wisatawan dari berbagai kecamatan, bahkan provinsi.

Pengoptimalan terhadap Potensi Mata Air Terus Dilakukan 

Sejak dulu, titik-titik lokasi dengan potensi mata air juga menjadi daya tarik terbentuknya peradaban. Keberadaan pusat-pusat peradaban dunia dan kota-kota besar umumnya dekat dengan sumber air, terutama mata air.

Contohnya adalah pusat kota kerajaan romawi yang sangat bergantung pada 23 mata air di dekatnya. Hal ini menunjukkan bahwa kehidupan sosial dan perkembangan budaya tidak dapat bergerak tanpa keberadaan mata air.

Secara ekologis, pentingnya mata air tampak pada perannya yang mempengaruhi kelestarian ekosistem akuatik maupun non-akuatik yang ada di bawahnya. Jadi, dapat dikatakan bahwa mata air adalah sistem penyangga ekosistem di bawahnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun