Mohon tunggu...
Sandi Novan Wijaya
Sandi Novan Wijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Calon Diplomat

Sampaikanlah walau satu ayat.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Ternyata Ada Setan-Setan yang Lolos dari Belenggu saat Ramadan

23 Maret 2024   20:59 Diperbarui: 24 Maret 2024   08:10 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belenggu rantai. (Joey Kyber/pexels.com)

Penjelasan ini sejalan dengan hadist lainnya, yang diriwayatkan oleh Ibnu Huzaimah, Tirmidzi, Nasa'i, Al-Hakim, dan Ibnu Majah. Menurut Abu Hurairah, Nabi Muhammad bersabda, "Pada malam pertama bulan Ramadan, setan-setan dibelenggu, yakini para setan yang membangkang."

 

Siapa saja dari kalangan umat Islam yang gemar maksiat kala Ramadan, itu artinya mudah terpedaya bahkan oleh setan-setan "kelas teri." Terlebih lagi oleh setan-setan "kelas berat" yang begitu profesional dalam menjalankan aksinya.

Maka dari itu, dibelenggunya setan-setan cenderung berlaku bagi manusia yang berpuasa Ramadan secara ikhlas.

Sebagaimana yang tertulis di dalam Al-Qur'an surah Shad ayat 82-83, yang rtinya, "Iblis menjawab: 'Demi kekuasaan-Mu (Allah), aku akan menyesatkan seluruh manusia. Kecuali hamba-hamba Engkau yang hatinya ikhlas."

Mari renungkan, iblis sekalipun angkat tangan dalam menghadapi orang-orang yang berhati ikhlas, yakni mereka yang semata mengharap rida Allah.

Dari paparan sejauh ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat empat jawaban mengenai pertanyaan mengapa masih ada kemaksiatan kala Ramadan kendati setan-setan sudah dibelenggu.

Pertama, dampak yang bisa manusia rasakan dari dibelenggunya hanya berlaku bagi mereka dari kalangan orang beriman yang melakukan berpuasa dengan hati yang penuh keikhlasan.

Kedua, tidak semua setan dibelenggu, melainkan hanya sebagian dari mereka yang membangkang dan lihai menggoda dalam manusia.

Ketiga, dibelenggunya setan saat Ramadan dapat bermakna berkurangnya tindak kejahatan atau perilaku maksiat dari manusia. Memang, selama Ramadan akan terasa lebih marak majelis atau perkumpulan kebaikan daripada gelaran publik yang kurang bermanfaat.

Keempat, terbelenggunya setan tidak berarti sama sekali menghilangkan aktivitas yang merusak atau buruk. Pasal, ada juga tabiat jelek manusia yang memang sudah tidak baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun