Mohon tunggu...
Sandi Novan Wijaya
Sandi Novan Wijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Calon Diplomat

Sampaikanlah walau satu ayat.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Jangan Asal Ngopi, Ini Batas Aman Minum Kopi Selama Ramadan

21 Maret 2024   02:45 Diperbarui: 23 Maret 2024   21:01 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jumlah penikmat kopi di Indonesia menunjukkan peningkatan rata-rata sebesar 7% tiap tahunnya, sehingga disadari atau tidak, minum kopi kini telah menjadi gaya hidup dari sebagian masyarakat Indonesia (BeritaSatu.com).

Alasan lain seseorang mengonsumsi kopi tentunya karena manfaat kesehatannya bagi tubuh, penghilang rasa kantuk, atau ada juga sekadar pemanis lidah.

Fenomena terjadinya peningkatan pecinta kopi di Indonesia sedang tinggi bukan hanya karena rasanya, melainkan juga menjamurnya tempat-tempat untuk menikmati kopi. Maka tak pelak jika banyak kedai kopi dijadikan sebagai tempat nongkrong.

Memang, tidak ada yang salah dengan mengonsumsi minuman ini, tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh para penikmat kopi, yakni dari sisi waktu.

Nah, bagaimana jika mengonsumsi kopi selama bulan puasa Ramadan? Adakah dampak negatifnya? Dan, apakah perlu mengatur waktu untuk tetap bisa minum kopi?

Berdasarkan informasi tentang kesehatan yang ada, mengonsumsi kopi saat sahur akan cepat mengalami dehidrasi karena kopi akan lebih mudah menguras cairan tubuh.

Hal tersebut dibenarkan oleh ahli nutrisi, dr. Rita Ramayulis, yang mengatakan bahwa meminum kopi saat berbuka puasa berisiko menyebabkan peningkatan asam lambung. Jika mengkonsumsinya di waktu makan sahur bersifat diuretik atau mudah menimbulkan dehidrasi. Kondisi lainnya, meminum kopi di waktu sahur dapat mengganggu sistem pencernaan.

Pada dasarnya, kopi dapat meningkatkan asam klorida dan cairan lambung yang membantu menghancurkan makanan di dalam perut.

Bahayanya, kondisi perut yang kosong dapat merusak bagian dalam perut yang bisa mengakibatkan maag. Hal ini begitu mudah menjangkiti seseorang yang memiliki masalah peradangan lambung atau dikenal dengan istilah gastritis.

Prinsipnya, pada saat seseorang baru terbangun dari tidur dan ingin melakukan sahur, perut berada dalam keadaan kosong alias tidak terisi makanan. Pada saat itu, tubuh akan memproduksi hormon kortisol yang dapat menambah energi dan meningkatkan fokus dalam melakukan aktivitas.

Namun, hormon kortisol tidak bertahan dalam waktu yang lama karena berkurang di waktu siang atau sore hari.

Dengan demikian, mengonsumsi kopi di pagi hari dalam keadaan perut kosong akan mengganggu kerja hormon kortisol, sehingga mengakibatkan tubuh terasa lemah saat berpuasa.

Bagaimana Solusinya?

Setelah memahami efek negatif dari mengonsumsi kopi di bulan puasa, maka penting sekali untuk mengetahui waktu-waktu terbaik dalam mengonsumsinya, bukan saat berbuka maupun saat sahur.

Penting juga untuk diketahui bahwa seseorang yang rutin mengonsumsi kopi, lalu terjadi jeda yang cukup lama dalam meminumnya, saat berpuasa seharian, akan menyebabkan sakit kepala dan kekurangan energi.

Jadi, solusinya bagi para penikmat kopi adalah dengan mengonsumsi kopi satu jam setelah berbuka puasa.

Kembali mengutip pernyataan dr. Rita Ramayulis, seseorang yang punya kebiasaan minum kopi setiap hari, waktu yang tepat untuk minum kopi di bulan puasa adalah dengan jarak satu hingga dua jam setelah berbuka puasa. 

Alasannya, lambung cenderung lebih siap untuk menerima asupan kopi pada waktu tersebut lantaran sudah terisi dengan makanan serta waktu jeda. Singkatnya, tidak akan terjadi reaksi peningkatan asam lambung.

Selain itu, mengonsumsi kopi idealnya tidak larut malam, atau sebisa mungkin tidak lewat dari 1-2 jam setelah berbuka (jam 7-8 malam).

Menurutnya lagi, kopi tidak sama dengan snack atau jajanan biasa, sehingga mengonsumsi kopi di atas jam 8 malam berpotensi mengganggu jam tidur kita.

Lebih lanjut, apabila kita biasa mengkonsumsi kopi sebanyak 2-3 cangkir dalam satu hari, 1 cangkir kopi pun sudah cukup selama bulan puasa.

Itulah pembahasan tentang efek dari meminum kopi di bulan Ramadan yang membutuhkan waktu-waktu terbaik dalam mengonsumsinya.

Mengingat potensi efek negatif yang ditimbulkannya, sebaiknya hindari mengonsumsi kopi di waktu buka dan saat sahur.

Sebagai anjuran, memakan makanan yang kaya serat, protein, serta cukup asupan air dan minuman lain sebagai pendamping minuman berkafein seperti kopi, merupakan pilihan yang bijak. Dengan cara ini, kita dapat menjaga kesehatan tubuh dan menjalani ibadah puasa Ramadan dengan lebih nyaman dan optimal.

Referensi:

https://www.klikdokter.com/gaya-hidup/diet-nutrisi/minum-kopi-saat-buka-puasa-dan-sahur-amankah-bagi-kesehatan

https://food.detik.com/info-sehat/d-4546569/sahur-langsung-minum-kopi-ini-bahayanya-untuk-kesehatan

https://hellosehat.com/nutrisi/tips-makan-sehat/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun