Mohon tunggu...
Sandi Novan Wijaya
Sandi Novan Wijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Calon Diplomat

Sampaikanlah walau satu ayat.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Dampak Berpuasa Tanpa Sahur bagi Kesehatan

19 Maret 2024   02:18 Diperbarui: 19 Maret 2024   03:04 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orang sahur. (Photo by Amateur  Hub/pexels.com)

Memasuki bulan suci Ramadan, aktivitas di beberapa rumah umat Islam sudah mulai ramai sejak dini hari untuk makan sahur.

Namun, bagi kita yang belum terbiasa, bangun lebih awal dari biasanya memang terasa agak sulit. Maka tak heran, terkadang orang sulit untuk bangun sahur di pekan pertama Ramadan.

Bahkan, tak jarang pula ketika mendekati akhir bulan Ramadan, beberapa orang semakin sering melewatkan makan sahur.

Lantas, apakah diperbolehkan tidak sahur dan puasa kita masih tetap sah? Jawabannya, mari simak uraian lengkapnya berikut.

Hukum Puasa Tanpa Sahur

Dalam Islam, sahur merupakan bagian dari ibadah puasa yang telah Allah sampaikan di dalam Al-Qur'an.

Pasalnya, terdapat banyak hikmah dan keutamaan yang akan kita dapatkan ketika sahur. Meski memang, jika ditinjau dari segi hukum, sahur termasuk sunnah, yang mana bila dikerjakan mendapatkan pahala, dan tidak menjadi dosa jika melewatkannya. 

Jadi, sahur bukan perintah yang Allah wajibkan kepada umat Islam dan tidak termasuk ke dalam rukun puasa.

Sebagaimana dikutip dari Nu Online, puasa Ramadan memiliki dua rukun ibadah, antara lain niat puasa dan menahan diri dari segala hal yang dapat membatalkan puasa. Jadi kesimpulan sementaranya, melaksanakan puasa tanpa sahur tetap sah untuk kita jalankan.

Kendati demikian, kita juga harus mengetahui hikmah dan kebaikan dari makan sahur.

Bentuk keberkahan sahur dikatakan oleh Imam Nawawi karena pada saat tersebut adalah waktu diturunkannya rahmat dan diterimanya doa dan istighfar seorang hamba. (Shahih Muslim).

Lebih lanjut, seperti yang Rasulullah sampaikan, "Bersahurlah kalian, karena di dalam sahur mengandung keberkahan." (HR. Syaikhani).

Hukum Puasa Tidak Sahur dan Lupa Niat

Selain melewatkan sahur karena lupa atau alasan lainnya, masih banyak juga dari kalangan umat Muslim yang lupa untuk membaca niat puasa Ramadan. Lantas, bolehkah puasa tanpa sahur dan niat puasa?

Pasalnya, acapkali orang baru mengucapkan niat puasa pada waktu sahur. Dengan demikian, apabila sahur seseorang terlewat, maka secara otomatis ia tidak sempat membaca niat atau bisa karena lupa.

Buya Yahya dalam kanal YouTube Al-Bahjah TV, menerangkan jika seseorang lupa membaca niat puasa di malam hari dan terlewat sahur, berdasarkan jumhur ulama (mayoritas ulama), maka ibadah puasanya tidak sah untuk dijalankan. 

Namun, dalam kondisi darurat tertentu, apabila tanpa disengaja seseorang benar-benar lupa membaca niat puasa, berdasarkan keterangan dari Abu Hanifah, maka ia boleh membaca niat puasa di pagi hari selama orang tersebut belum melakukan sesuatu yang membatalkan puasanya. 

Akan tetapi, untuk menghindari hal-hal yang dapat membingungkan diri kita, akan lebih baik jika kita niatkan puasa sejak malam hari, sehingga kita tetap dapat menjalankan puasa meski tidak sempat sahur.

Apa Dampak bagi Kesehatan?

Selama puasa di sepanjang hari, tubuh akan beradaptasi karena asupan nutrisi akan berkurang selama kurang lebih 13 jam. Jadi, wajar seandainya tubuh kita merasa lapar, haus, serta kurang bertenaga dalam beraktivitas. Kondisinya bahkan akan lebih buruk jika kita melewatkan sahur. 

Ditilik dari segi kesehatan, puasa tanpa sahur akan membuat tubuh berada dalam kondisi kelaparan, bukannya berpuasa.

Pasalnya, jika kita tidak sahur, sama artinya terakhir kali tubuh menerima makan pada saat berbuka puasa. Dengan kata lain, tubuh tidak menerima asupan apa pun hampir 24 jam. 

Lantas, sistem metabolisme dalam tubuh kita jadi terganggu, begitu juga dengan siklus hormonal yang tengah berlangsung. Pada akhirnya, membiasakan berpuasa tanpa sahur tanpa sahur mengakibatkan organ tubuh mengalami gangguan, termasuk pada organ pencernaan kita. 

Maka sekali lagi, makan sahur sangat dianjurkan sebelum kita menjalankan puasa.

Selain itu, kita juga harus memperhatikan gizi pada menu makanan sahur. Besaran porsi makan sahur yang ideal adalah 40%, sedangkan 60% makanan berbuka.   

Kesimpulannya, puasa tanpa sahur tetap sah secara hukum Islam, tetapi sebaiknya upayakan untuk menyantap makanan sahur selama Ramadan agar tubuh menjadi lebih bertenaga di siang hari, sekaligus mendapatkan berkah dari sahur.

Apalagi ketika sahur kita punya kesempatan untuk kembali mengucapkan niat berpuasa guna mengantisipasi jika terlupa membaca niat di malam hari. Selamat berpuasa!

Referensi:

https://youtu.be/DEvvCTDyfdA?si=78OJGj4QCN-ucd47

https://health.grid.id/read/353752602/sering-tidak-sahur-saat-puasa-waspadai-5-efek-ini-bagi-kesehatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun