Hiruplah ...
Aroma kasih-Nya yang memenuhi rongga parumu.
Bersama hujam sayang-Nya merajut jalanmu pulang.
Baca juga: Logika Iman dan Cinta
Namun, selayaknya orang bercinta, masih saja bertepuk sebelah tangan.
Sering aku balas, cinta-Mu dengan berbagai penghinaan.
Binal tingkah lakuku, meraung, melukai dinding kasih-Mu,
Baca juga: Mengintip Takdir
Aku berjalan bak orang buta dan bercinta layaknya birahi mengangkasa.
Aku terlupa karena cinta fana, akan hakikat cinta-Mu yang tak terbatas ruang dan waktu.
Baca juga: Tauhidku Surgaku
Ini aku kembali wahai kekasihku, pada-Mu hakikat cinta terletak.
Biar kuteguknya karena aku telah dahaga, menelan cinta-cinta semu, jiwa dan ragaku telah teracuni.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!