Hiruplah ...
Aroma kasih-Nya yang memenuhi rongga parumu.
Bersama hujam sayang-Nya merajut jalanmu pulang.
Namun, selayaknya orang bercinta, masih saja bertepuk sebelah tangan.
Sering aku balas, cinta-Mu dengan berbagai penghinaan.
Binal tingkah lakuku, meraung, melukai dinding kasih-Mu,
Aku berjalan bak orang buta dan bercinta layaknya birahi mengangkasa.
Aku terlupa karena cinta fana, akan hakikat cinta-Mu yang tak terbatas ruang dan waktu.
Ini aku kembali wahai kekasihku, pada-Mu hakikat cinta terletak.
Biar kuteguknya karena aku telah dahaga, menelan cinta-cinta semu, jiwa dan ragaku telah teracuni.
Adakah hakikat cinta yang lebih hebat dari-Mu?
Baru kini kusadari, biarlah kupulang ke rumah-Mu wahai Robbi.
Menyenggamai kemesraan yang kulewati dahulu, aku bersimpuh ...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI