Mohon tunggu...
Sandi Novan Wijaya
Sandi Novan Wijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Calon Diplomat

Sampaikanlah walau satu ayat.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Untukmu yang Dirundung Masalah, Selesaikan dengan Cara Ini

10 Desember 2023   12:56 Diperbarui: 4 Januari 2024   17:50 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orang banyak pikiran. Sumber: Shutterstock

Oleh Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A*

Di antara pengobatan terbaik dalam menghadapi perasaan cemas, stres, khawatir, takut, depresi tidak lain adalah dengan menguatkan hati.

Karena saat seseorang tertimpa masalah, biasanya dia akan terbawa oleh khayalan atau kekhawatiran-khawatiran yang berlebihan. "Bagaimana kalau begini, bagaimana, bagaimana, bagaimana ..."

Sebagai orang yang beriman, dalam menghadapi cobaan hidup kita harus beriman kepada takdir, harus rida terhadap keputusan yang sudah Allah tetapkan. Lebih penting lagi, kita harus banyak mengingat Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Karena jika pikiran dan perasaan-perasaan negatif itu dibiarkan, maka akan memunculkan dampak yang jauh lebih buruk. Itu pada gilirannya akan menjerumuskannya ke dalam kesedihan dan kegelisahan yang semakin dalam, sehingga penyakit-penyakit hati seperti kemarahan akan dengan mudah menguasai dirinya.

Rasulullah Shalallahu 'Alihi wa Sallam sudah mengingatkan bahwa "Di dalam diri seorang ada segumpal daging, jika dia baik maka baik juga yang lainnya. Jika dia buruk maka buruk juga yang lainnya, itu adalah qalbu (hati).

Buruknya lagi, pemikiran-pemikiran negatif itu bahkan berpengaruh pada kesehatan.

Para dokter dan ahli pun kini sepakat mengatakan demikian, bahwasanya seseorang yang stres berlebihan membuat kadar gula dalam tubuhnya semakin cepat naik, meningginya kolesterol, kemudian perjalanan metabolisme tidak lancar.

Jadi, pikiran-pikiran demikian menimbulkan dampak pada terbentuknya penyakit hati dan penyakit pada fisik.

Maka, kita harus menguatkan dirinya, menguatkan hatinya dengan bertawakal kepada Allah, husnudzon, dan terus meningkatkan keimanan.

Untuk setiap hal yang menimpa diri kita, seperti halnya sakit parah, kita khawatir dan takut seandainya kita mati dalam keadaan maksiat kepada Allah, tidak taat kepada Allah, durhaka pada orang tua, tidak berbakti pada suami. Kita takut meninggal dalam kondisi demikian.

Namun, jika kita melaksanakan salat, berdoa, masih membaca Al-Qur'an, tidak bermaksiat, lalu apa yang perlu dikhawatirkan? Tidak ada cara lain selain pasrah dan menyerahkan semuanya kepada Allah.

Jadi sekali lagi, saat masalah mendera, tingkatkan lagi iman dan tetap husnudzon kepada Allah dengan menyandarkan hati hanya kepada-Nya .

Tidak ada manfaatnya dengan berpikir, "Nanti begini, nanti begini." Padahal, itu yang terkadang membuat orang semakin tidak berdaya.

Terutama wanita, setiap kali ditimpa masalah mereka mudah sekali diombang-ambingkan oleh pikirannya, menangis berkepanjangan sampai su'udzon kepada orang lain, akhirnya dia sendiri menderita.

Ketika dia menderita penyakit, kemudian penyakitnya semakin bertambah dan jadi dari Allah. Seandainya masalahnya itu 'dilarikan' kepada Allah kemudian dia berdoa dan bangun untuk salat malam tentu akan sangat baik.

Namun, banyak orang yang tatkala ditimpa masalah kemudian pikirannya mulai berpikir yang macam-macam dan membiarkan qolbu-nya mengalir bersama pikiran-pikiran tersebut, dan dia malah menjauh dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Oleh karenanya, di antara sebab utama agar seseorang cepat 'sembuh' dari suatu masalah seperti penyakit hati, stres, kesedihan, dan kegelisahan, obatnya adalah terima dan jangan biarkan qolbu terbawa oleh pikiran-pikiran tersebut, serahkan kepada Allah, berdoa kepada Allah. Selesai.

Kita percaya dan berharap mendapatkan karunia Allah atas segala persoalan yang ada, maka akan pergi darinya kesedihan-kesedihan, kegelisahan-kegelisahan tersebut, dan niscaya akan hilang pula banyak penyakit-penyakit hatinya, penyakit-penyakit pikirannya, juga penyakit-penyakit pada tubuhnya.

Ketika dia bertawakal kepada Allah, semakin hatinya semakin kuat, semakin lapang juga dadanya.

Sebaliknya, semakin stres seseorang, maka penyakitnya malah semakin bereaksi di dalam tubuhnya.

*Tulisan ini merupakan rangkuman dari ceramah Ustadz Firanda Andirja dengan judul asli "Jangan Banyak Pikiran, Tawakal kepada Allah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun