Oleh Habib Novel Alaydrus*
Di dalam agama Islam, terdapat sebuah dzikir yang luput dari perhatian umat Muslim. Padahal, dzikir ini memiliki kekuatan yang sangat luas bisa jika kita mau mengamalkannya.
Kalimat dzikir ini merupakan kalimat yang diucapkan oleh para sahabat Radhiyallahu Anhu Ajmain 1400 tahun yang lalu, dan diabadikan Allah Ta'ala di dalam wahyu-Nya (Al-Qur'an), sehingga apabila kita mendawamkannya, maka Insya Allah segala urusan kita, apa pun itu, pasti beres.
Hasbunallah wani'mal wakil. Cukuplah Allah sebagai penolong, dan cukuplah Allah sebagai Pelindung, Pembelaku.
Namun, untuk bisa memperoleh hasil maksimal dari mengamalkan dzikir ini, terdapat satu syarat yang harus kita penuhi.
Apa pun amalan yang kita lakukan, keyakinan adalah syarat mutlak yang wajib kita miliki. Yakin bahwa Allah pasti Maha Mampu Mengurusi segala permasalahan kita.
Pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan kita pada keragu-raguan apakah dzikir tersebut bisa mendatangkan pertolongan-Nya, sama saja kita menggagalkan sendiri doa atau apa yang menjadi hajat kita. Pasalnya, orang yang yakin tidak melihat apa yang di depan mata.
Contoh, seorang pegawai negeri yakin bahwa setiap tanggal 1 mendapat gaji dari pemerintah melalui rekeningnya, karena negara tidak akan mengingkari janji, sehingga dia tidak pernah kehilangan keyakinan meskipun dia belum melihat sendiri gajinya. Dia tahu dan yakin sekali bahwa gaji itu akan masuk ke rekeningnya pada tanggal 1.
Maka, si pegawai negeri yang yakin itu tidak akan pernah bertanya kepada orang lain, dan tidak pernah bertanya kepada pemerintah, "Kenapa ya, kok tanggal 10 belum masuk gaji saya?"
Lalu, bila dia bertanya kepada temannya seperti itu, temannya balik bertanya, "Lah tanggal 1 kemarin sudah masuk belum?"
"Sudah, ini yang saya maksud untuk bulan depan, kok sampai tanggal 10 belum masuk?"
Dijawab oleh temannya, "Kalau stres, pergi ke Rumah Sakit Jiwa! Ya gajimu nanti bulan depan, ini baru tanggal 10. Baru gajian kamu kemarin!"
Maka dari itu, mari tenangkan pikiran dan bekerja dengan baik. Dan, dalam hal keyakinan kita kepada Allah, maka yakin kita harus lebih dari itu.Â
Meski saat ini, kita mungkin sudah mati-matian berdoa dan berikhtiar dalam mengupayakan sesuatu yang amat penting tetapi seakan mustahil bisa terwujud, tapi keyakinan kita bukan pada apa yang tidak tampak mata, melainkan pada apa yang ada di sisi Allah Subhana Wa Ta'ala. Karena Allah sudah menyimpannya dan siap untuk 'dicairkan'.
Dampaknya, kita menjadi lebih tenang dalam menjalani hidup, santai, penuh nikmat, ibadah semakin kencang, amalan tak tergoyahkan dan betul-betul dijalani dengan penuh keyakinan.
Itulah syarat pertama dalam mengamalkan dzikir dan wirid apa pun. Jika tidak, saat keinginan kita gagal terwujud, maka jangan menyalahkan kecuali diri kita sendiri.
Di dalam Surah Ali-Imran ayat ke-173, dinyatakan berkenaan kalimat "Hasbunallahu wani'mal wakil", para sahabat diperintahkan oleh Allah untuk berjuang, tetapi ada sekelompok orang munafik yang setia kepada kaum Musyrikin yang mencoba menakuti dan menghina kaum Muslimin.Â
Para munafik ini mengatakan bahwa orang-orang Quraisy telah mengumpulkan pasukan yang lebih besar, lebih hebat dan persiapan yang lebih matang untuk menyerang para sahabat radhiyallahuanhuma ta'ala.Â
Mereka berupaya sekali menimbulkan rasa takut dan keraguan pada umat Muslim yang tengah berjihad.
Akan tetapi, ucapan kaum tersebut tidak membuat para sahabat gentar atau takut.
Sebaliknya, semakin kuatlah iman mereka seraya menjawab dengan teguh dan mantap, "Hasbunallah wani'mal wakil."
Apa hasilnya? Yaitu ada pada Surah Ali-Imran ayat ke-17, "Maka, mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Tuhannya, mereka tidak ditimpa bencana apa pun, rida Allah ada pada mereka. Dan, Allah mempunyai karunia yang amat besar."
Jadi, hasil dari pertemuan itu, setelah para sahabat membaca "Hasbunallah wani'mal wakil, Hasbunallah wani'mal wakil, Hasbunallah wani'mal wakil". Mereka pun menang. Mendapat rampasan perang yang banyak dan pulang dengan membawa kenikmatan.
Itu semua terjadi karena karunia Allah yang bersifat Al-Fadhl dan  Al-'Adl.
Sifat Al-Fadhl Allah berarti sisi Pemurah Allah, sedangkan Al-'Adl artinya sisi Keadilan Allah.
Misalnya, seseorang yang bekerja sejak pukul 08:00 sampai dengan pukul 16:00 diberi gaji sebesar 100 ribu rupiah. Maka, jika si pekerja dibayar dengan jumlah tersebut, itulah sisi keadilan (sisi hitung-hitungan). Mendapat sesuai haknya.
Sementara itu, jika si pekerja baru bekerja selama satu jam, kemudian dia dipanggil oleh sang bos. Kebetulan bos tersebut sedang dalam keadaan berbahagia karena baru mendapatkan berita kelahiran anak pertamanya.
"Kamu punya motor?" tanya sang bos.
"Belum?" jawab pekerja tersebut.
"Mobil?"
"Belum "
"Rumah?"
"Belum"
"Saya lagi senang banget nih, ini 500 juta buat kamu."
Rezeki nomplok.
Seperti saat Abu Lahab yang menerima kabar dari seorang budak atas kelahiran keponakan laki-lakinya, yaitu Rasulullah Muhammad Shalallahu' alaihi wa salam. Lantas, seketika itu juga si budak penyampai berita dimerdekakan oleh Abu Lahab lantaran begitu gembiranya. Nah, inilah yang dimaksud dengan sisi Kemurahan Allah.
Berkaitan dengan kemenangan sahabat dalam pertemuan tadi, mereka hanya punya jumlah pasukan yang sedikit, persenjataan seadanya, kendaraan terbatas, minim persiapan, jika menggunakan hitung-hitungan di atas kertas sudah pasti kalah.
Namun, Allah mempunyai sisi Kemurahan. Sisi Kemurahan Allah ini muncul karena para sahabat juga meninggalkan hitung-hitungan (bukan tidak menghitung), dalam artian mereka tidak menjadikan hitung-hitungan sebagai pegangan atau sandaran, melainkan yang menjadi sandaran adalah "Hasbunallah wani'mal wakil."
Tips Mengamalkan Dzikir Hasbunallah Wani'mal Wakil
Habib Novel memberikan tips khusus dalam mengamalkan dzikir "Hasbunallah Wani'mal Wakil" agar lebih cepat merima pertolongan Allah:
1. Memakai wangi-wangian atau parfum.
2. Wudhu dengan sempurna, lalu mendirikan salat Sunnah dua rakaat.
3. Pada rakaat pertama setelah membaca Surah Al-Fatihah, disarankan membaca Al-Kafirun. Untuk rakaat kedua, disarankan membaca Surah Al-Ikhlas.
4. Seusai salam, membaca tahlil, tahmid, takdir, kemudian dilanjutkan dengan bersholawat kepada Rasulullah.
5. Membaca Surah Ali-Imran ayat ke-173. Khusus untuk akhir kalimat "Hasbunallah Wani'mal Wakil" dibaca sebanyak 450 kali (tidak kurang dan tidak lebih).
6. Membaca Surah Ali-Imran ayat selanjutnya atau ayat ke-174.
7. Membaca Surah Al-Fatihah dan kembali bertasbih, bertahmid, dan bertakbir, lalu bersholawat.
8. Terakhir, utarakan hajat kita kepada Allah dengan hati yang ikhlas.
Penting untuk diketahui bahwa semakin besar persoalan maupun hajat atau keinginan yang kita impikan, Habib Novel menyarankan agar kita konsisten menjalankan tips di atas sesering mungkin, atau minimal 7 hari yang dimulai pada malam Jum'at dan diakhiri pada hari yang sama.
Hasbunallah Wani'mal Wakil. Semoga bermanfaat.
*Tulisan ini merupakan rangkuman dari ceramah Habib Novel Alaydrus dengan judul asli "Hasbunallah Wani'mal Wakil".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H