Mohon tunggu...
Sandi Novan Wijaya
Sandi Novan Wijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Calon Diplomat

Sampaikanlah walau satu ayat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menabung Doa

21 Juli 2023   12:56 Diperbarui: 23 Juli 2023   18:08 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merindumu Tak Sudah-Sudah

Pada suatu hari;

Nyala api di mata kita tak terang lagi, mulai redup sebab lelah dimakan usia.

Baca juga: Usai Kisahku

Aku masih berharap dan berdoa, agar mencintaimu aku masih dapat kuat dan tak melemah. Yang mana getar dada kita mulai pudar katanya;

Yang mana debar dada kita mulai sukar katanya.

Pada semoga, ghuzanah Tuhan yang maha megah, aku masih menabung doa-doa.

Baca juga: Sial

Dengan baik hati, dengan rahmat-Nya,

semoga itu semua turun menjelma hujan, mencintaimu aku tak pernah merasa seluar biasa ini, puan.

Dengan baik hati, dengan kasih-Nya,

semoga itu semua luruh menjelma penghidupan, memilikimu aku tak pernah merasa seberharga ini, puan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun