Cerita Harapanmu
Ceritakan padaku tentang kisah.
Kisah keindahan.
Keindahan yang terpancar dari jiwa-jiwa bersih.
Tentang si bidadari bermata jeli.
Lalu, kabarkan padaku.
Padaku yang sekarat.
Sekarat dirundung rindu.
Aku dapati kisah; seliweran.
Belum kupastikan.
Tentang keabsahan perkara yang hanya katanya katanya.
Tentang bidadari yang tersingkap wajahnya.
Tentang bidadari yang kutahu hanya mata beningnya.
Dan, kini kurindui pipi merahnya.
Maka, kabarkan padaku tentangnya.
Sungguh, aku merindui kisah yang sering kubuat sendiri.
Merindui kisah tentang merindukannya.
Merindui kenikmatan menyebutnya bersama zikir-zikir ilahi.
Kabarkanlah padaku.
Tentang sang Ibu yang merindukan anaknya di perantauan.
Kabarkanlah padaku tentang desah lembut sang bayi dalam pangkuan.
Kabarkanlah padaku tentang negeri utopia yang banyak diimpikan.
Kabarkanlah padaku tentang ketulusan cinta hati yang telah menyatu.
Kabarkanlah padaku.
Kabarkanlah padaku semisal semua bahagia dari kisah-kisah itu.
Kabarkan padaku tentang bidadari bersuara lembut.
Tentang bidadari bermata bening.
Tentang bidadari yang ranum pipinya.
Tentang bidadari yang menguatkan jiwa.
Tentang kesempurnaan cinta yang menyatukan dua hati di bawah naungan ilahi.
Lagi, aku 'kan melempar rinduku
yang menikam ulu hati kini.
Padamu bidadariku yang kini di seberang samudera.
Teruntukmu dengan kesangatan cinta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H