Masih sama; merdu lembut suaramu menulikanku.
Masih sama; sempurna aku mencintaimu.
Yang kini kulambaikan semua kesah dan harap pada dinding beku.
Di pojokkan ruang memori yang kini terlentang kaku.
Dikungkung kenikmatan dulu.
Dihujam nyata yang menjelma sembilu.
Lantas, masih adakah debar pada hatiku?
Apakah masih ada hembus lembut napas cinta?
Apakah masih ada hati yang telah gompal hampir seluruhnya?
Masih sama; debar itu berjalan bersama melodi cinta.
Masih sama; napas lembut itu bercengkerama pada setia.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!