Wahai cinta, aku tahu engkau lelah.
Mengunyah perih dan durjana.
Dalam safarmu yang kian merana.
Lantas, kini kau mau apa lagi?
Ringsek disambit khianat.
Kala engkau memberi percaya pada semu.
Kembalilah, aku adalah rumahmu.
Keelokanmu yang hilang tak akan mengubahku.
Namun tetaplah genggam yakinmu itu.
Hingga engkau kembali di dunia atau pun di nirwana.
Rebahlah.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!