Mohon tunggu...
sandy Miftah
sandy Miftah Mohon Tunggu... Petani - Outdoor enthusiast

Menikmati ragam perjalanan

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Bersama untuk Sesama, Ketidakpastian Tak Seharusnya Mengikis Kecerdasan

30 Juni 2020   23:21 Diperbarui: 30 Juni 2020   23:33 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tak ada yang lebih mengerikan dari wabah yang datang, kecuali rasa kemanusiaan yang ikut menghilang."

Covid-19 atau sederhananya virus corona hingga saat ini masih menyisakan permasalahan yang belum sepenuhnya terselesaikan. Penghujung maret hingga akhir mei menjadi momen yang cukup parah, kepanikan dan rasa takut yang terkadang berlebihan di masyarakat menimbulkan tindakan -tindakan yang secara tidak langsung justru merugikan.

Kita ambil contoh dengan keberadaan masker medis, dulu hanya dipandang sebagai produk yang tidak terlalu penting. Posisi dan letaknya di etalase mini market pun kadang tidak banyak orang yang tahu.

Tapi semenjak meningkatnya kasus corona masker medis menjadi buruan utama, kelangkaan terjadi dimana -mana. Apotik kekurangan, mini market apalagi, bahkan titik terparah ketika rumah sakit pun mulai membutuhkan lebih banyak ketersediaan masker medis.

Orang-orang melakukan pembelian besar-besaran, hingga akhirnya beberapa apotik melakukan batasan pada pembelian. Harga masker menjadi sangat mahal, keberadaannya pun seolah sulit ditemukan.

Secara bisnis, permintaan yang sangat banyak dan berlebih akan berpengaruh pada suplai. Suplai mungkin saja dibatasi, dan harga bisa saja dinaikan bahkan sangat tinggi mengiringi tingginya permintaan. Jadi langka dan mahalnya masker medis di pasaran saat itu, sedikit banyaknya ada keterlibatan dari prilaku kita juga sebagai para penggunanya.

Di tengah wabah yang hingga kini belum menentu, prilaku dan sikap cerdas kita akan sangat berpengaruh dalam berbagai lini. Misalnya, secara financial berhemat dalam pengeluaran, dan tidak melakukan penarikan besar-besaran apalagi sampai mengosongkan saldo di rekening, adalah salah satu bentuk prilaku cerdas yang akan membantu Makroprudensial Aman Terjaga.

Dalam contoh lain, berhubungan dengan langka dan mahalnya masker medis beberapa waktu lalu. Saya bersama beberapa rekan-rekan sempat melakukan sedikit gerakan bertajuk "Bersama untuk sesama." Sebuah langkah yang kami pilih dalam menyikapi kondisi masker medis di pasaran.

Tingginya permintaan menjadi variabel utama yang berpengaruh terhadap harga dan ketersediaan, lebih dari itu seolah tak ada opsi dan pilihan lain untuk masyarakat dalam menjaga protokol kesehatan.

Hingga satu waktu ada sebuah pernyataan di media sosial (akun instagram) dari gubernur Jawa Barat bapak Ridwan Kamil, "masker bedah (medis) yang saat ini langka sebaiknya diprioritaskan untuk mereka yang sakit, dokter dan tenaga kesehatan.

Mereka yang sehat dan ingin membeli bisa menggunakan masker kain yang masih bisa menahan droplet hingga 70%. Jangan sampai yang sakit, para dokter dan tenaga kesehatan kehabisan masker bedah karena habis dibeli oleh mereka yang sehat."

Pernyataan tersebut mendorong kami untuk bergerak, ditambah beberapa rekan kami yang bertugas dan terlibat di rumah sakit sebagai tenaga medis mengeluhkan hal yang sama. Akhirnya kami putuskan untuk membuat sebuah gerakan berbagi masker kain, dan mencoba mengedukasi masyarakat tentang peran dan kegunaan masker kain.

Dana mandiri dari hasil patungan menghasilkan sekitar 1.200pcs masker kain. Lebih dari 60% kami bagikan di Kota Bandung, dan lebihnya kami sebarkan ke beberapa daerah seperti Sukabumi, Gorontalo, dan Makassar. Masker yang kami bagikan kami prioritaskan untuk mereka yang secara terpaksa harus berkegiatan di luar rumah, seperti pedagang, driver ojol, dan lainnya.

dok. pribadi
dok. pribadi
Selang beberapa hari, ada rekan-rekan kami lainnya yang ingin ikut terlibat. Entah dalam bentuk donasi maupun distribusi. Akhirnya kami putuskan untuk membuka donasi dan memperluas penyebaran gerakan yang kami coba angkat.

Dalam seminggu kami menerima donasi yang dialokasikan untuk memproduksi sekitar 3.400 masker kain. Kamis distribusikan seperti daerah semula, dan memperluas penyebarannya ke beberapa daerah seperti Belitung, Yogyakarta, Lombok, Bali, dan Jambi.

Kenapa kami distribusikan ke berbagi daerah?
Mungkin memang tidak banyak secara jumlah masker yang kami berikan, tapi yang kami harapkan adalah semangat berbagi tentang asa itu tetap ada. Ketika semangat yang kami miliki bisa memberi sedikit pengaruh, setidaknya semangat itu terbagi ke daerah lain. Memberikan efek paralel agar semangat kebersamaan untuk saling menjaga dan mengingatkan tak ikut padam seiring wabah yang menyerang.

Harapan kami sederhana, berusaha mendukung agar masker medis yang langka dipriotaskan untuk mereka yang sedang sakit, dan untuk mereka para tenaga kesehatan yang terlibat secara langsung di garda terdepan. Biar kami dan mereka yang dalam kondisi sehat berusaha menjaga kesehatan dengan menggunakan masker kain.

Lebih dari itu, harapan kami dengan terbiasanya masyakarat yang sehat menggunakan masker kain , akan menekan permintaan masker medis di pasaran. Karena ketika permintaan menurun harapannya akan diikuti harga yang menurun pula.

Bagi saya pribadi tak ada yang salah dengan mereka berjualan masker, terlepas dari keluhan orang-orang tentang harga dan sulit mendapatkannya, corona ini memang sebuah momentum dan semua orang bisa ambil kesempatan di dalamnya. Entah dalam kemasan, cara, dan tujuan yang berbeda, yang diharapkan orang-orang tetap dapat Cerdas Berprilaku dalam menyikapi sebuah keadaan.

Corona ini menjadi sebuah teguran, tentang kita yang mungkin terkadang lupa dengan sesama, ataupun lupa dengan peran lingkungan. Banyak hal yang terdampak akibat corona, sesaat menggerutu dan berkeluh kesah bukanlah hal yang salah. Tapi kita harus segera bangkit untuk mengambil langkah dan keputusan, bahwa ada hari-hari yang tetap harus dijalani.

Mencoba tetap menjaga diri dengan mengikuti standar protokol kesehatan, mencari dan mengintip peluang untuk sumber pendapatan, serta tidak terlalu boros dalam pengeluaran, akan menjaga kesehatan diri dan Stabilitas Sistem Keuangan kita.

Beberapa hal terjadi diluar kuasa kita, tapi setiap manusia diberikan pilihan atas langkah yang akan mereka pilih. Dan Cerdas Berprilaku akan memberikan kesan berbeda dalam setiap ceritanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun