Mohon tunggu...
sandy Miftah
sandy Miftah Mohon Tunggu... Petani - Outdoor enthusiast

Menikmati ragam perjalanan

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Mimpi Tersekat Distribusi, JT Express Jadi Solusi

24 Desember 2019   20:28 Diperbarui: 24 Desember 2019   20:50 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Era digital jelas telah hadir dan turut serta untuk berperan, hadir menjadi warna baru dalam rangkaian kehidupan. Kaula muda ataupun mereka yang telah berpengalaman ikut merasakan, berbagai lini hingga aspek bisnis mengalami perkembangan. Dulu dalam upaya dan usaha distribusi menjadi hambatan, rantai perputaran seolah tersekat dinding yang menjadi tantangan. Kini masalah itu terselesaikan, JT express hadir sebagai sebuah jawaban, berbagai daerah bahkan pelosok dalam jangkauan. Jnt hadir layaknya sebuah jembatan.


Perkembangan zaman suatu hal yang tak bisa dihindarkan, tumbuh dan kembangnya suatu industri dipacu roda terobosan. Masalah klasik tentang UKM dan anak muda yang berkarya dan berkreasi di lini bisnis terhambat oleh sekat distribusi. Sebagai produsen kadang sulit untuk menembus pasar yang jauh dari jangkauan. Di sisi lain mereka yang menjadi target pasar seolah tak ada pilihan, karena akses termudah yang dapat dijangkau kadang tak beragam.

Bicara karya dan kreasi dalam bentuk produk bisnis dari dulu sudah ada, karena kreativitas anak negeri sedari dulu telah terakui. Tapi ketika akses terlebih tentang distribusi yang sulit menjadi hambatan, tentang bagaimana suatu produk dapat dipasarkan, dan tentang bagaimana orang -- orang dapat mengenali dan bertransaksi atas produk yang ditawarkan.

Kini dalam perkembangan dan era digital yang kian beragam, terlebih hadirnya e -- commerse dan marketplace yang menjadi wadah dan saluran untuk akses penawaran. Sebuah solusi atas kendala penawaran, dan Logistik di era industri 4.0 hadir serta ikut melengkapi rangkaian sebuah perputaran. Peran yang secara substansi menjadi bagian krusial dan menjadi pintu distribusi, karena jarak dan jangkauan di merekalah nilai jual seolah dititipkan.

Kreasi dan karya yang berkualitas kadang tak cukup sekedar digembor -- gemborkan, tapi bagaimana kualitas itu sendiri bisa terjaga hingga tiba tangan konsumen. Jnt dengan semangat express your online bussineas seolah berani untuk ambil peran, menjamin dan menyakinkan bahwa produk yang kita tawarkan akan tiba dalam kondisi yang sesuai dengan apa yang kita tawarkan.

Sedikit bercerita tentang mereka yang hidup jauh dari perkotaan, kadang beberapa daerah memiliki produk dan keragaman suatu hasil produksi yang unik dan beragam. Tapi ketika akses distribusi menghambat tentunya kualitas dari produk tersebut hanya berputar di daerah, dan nilai serta kualitasnya tidak memberikan pengaruh bagi konsumen yang dilaut daerahnya.

Di sisi lain, konsumen yang ada di perkotaan kadang tak mengenal dan mengetahui adanya produk yang menarik dan berkualitas dari daerah bahkan pedesaan. Karena ragam produk dan hasil produksi yang ditawarkan di perkotaan kadang terbatas, seolah hanya hasil produksi pabrik besar yang bisa tembus pasar, dan hal itu seolah menjadi tak ada pilihan.

Tapi hadirnya era digital terlebih peran dimana jnt ikut serta dalam rangkaian, dua sisi yang seolah terpisah jurang yang dalam dan jauh dapat diselesaikan, JT express berperan seperti halnya sebuah jembatan. Menyambungkan antara kebutuhan dan penawaran, dan terlebih memastikan bahwa barang sampai tepat ke tujuan.

Penyebaran drop point dari jnt rasanya sebuah terobosan yang menarik, hadir lebih dekat dengan  industri -- industri kecil menjadi pintu semangat baru. Kini industri kecil pun dapat ambil peran dalam roda perputaran bisnis.

dokpri
dokpri
Ketika jnt katakanlah sebagai sebuah jembatan, maka akan kita telaah jembatan yang seperti apa? Jembatan yang rapuh? Beresiko untuk putus? Material dari jembatan yang seadanya dan kurang berkualitas?.

Tapi dari pengalaman bertransaksi entah itu menjual dan membeli barang, rasanya saya punya gambaran tersendiri atas jembatan ala JT express. Dibangun sebagai sebuah solusi yang bukan sekedar solusi, dengan beberapa strategi dan program yang ditawarkan, jnt menjadi jembatan penuh kreasi dan yang terpenting keberanian menjamin keselamatan. Karena tak ada jembatan yang mutlak tak berbahaya, tapi jaminan akan membantu menenangkan.

Drop point yang disebar di berbagai daerah dan layanan buka 365 hari dalam setahun, menjadi ciri betapa seriusnya jnt dalam upayanya menjadi sebuah jembatan, ragam hal dan kemungkinan yang menjadi risiko dari distribusi seolah siap dan diatasi dengan berbagai kemasan dan strategi.

Sisi lain yang bagi saya JT express tawarkan dalam perkembangannya adalah etika para karyawan yang tersebar di berbagai gerai. Hal yang mungkin terlihat sederhana dan sepele, tapi bagi saya itu adalah hal yang cukup krusial, karena keramahan dari karyawan akan menghadirkan kenyamanan bagi konsumennya.

Selain keramahan hal lain yang saya soroti adalah tipikal informatif dari karyawannya, bicara era digital tak semua konsumen bisa dipukul rata dengan informasi yang tersedia di media atau aplikasi digital. Beberapa orang atau kalangan terlebih yang di daerah kadang masih kebingungan dengan beberapa tata cara atau sistem dari sebuah transaksi distribusi, dan karyawan yang informatif kehadirannya akan sangat membantu bagi orang -- orang tersebut.

Ketika kembali pada gambaran jembatan, tak semua memiliki nyali dan keberanian yang dan untuk menyeberangi. Jaminan akan membantu menyakinkan, dan informasi akan membantu memberi gambaran kenapa seseorang harus berani dan mau untuk menyebrang.

Ragam hal serta kesan yang tersaji dari jnt bukanlah sebuah hal yang menunjukkan betapa positifnya kehadirannya. Tapi yang disadari, sebesar dan sejauh apapun suatu perkembangan terjadi maka lini -- lini lain harus siap untuk mengimbangi.

Ketika mimpi tersekat distribusi, maka JT express menjadi solusi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun