Di era globalisasi serba digital ini, membuat banyak orang terlebih bagi kaum milenialis yang sangat tergantung dengan penggunaan internet. Seiringnya dengan perkembangan teknologi yang secara cepat dan pesat, sehingga memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha. Akhir-akhir ini, pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha memberikan pengaruh dalam perubahan praktik bisnis yang dilakukan oleh perusahaan. Pada zaman dahulu kegiatan usaha dilakukan secara konvensional dimana penjual dan pembeli harus bertemu dan berinteraksi secara langsung untuk melakukan proses jual beli suatu produk atau jasa, sedangkan pada saat ini kegiatan usaha dapat dilakukan secara online. Pada bisnis berbasis online seperti saat ini, dapat memudahkan antara penjual dan pembeli dari berbagai sisi seperti dengan adanya internet membuat transaksi lebih mudah, cepat, efektif, dan efisien.
Dengan kelebihan yang ditawarkan dari bisnis berbasis internet membuat pertumbuhan e-commerce di Indonesia semakin meningkat pesat. Pada awal mulanya perkembangan e-commerce di Indonesia adalah dengan munculnya forum jual beli online yang dikenal dengan Kaskus.com. Kemudian kini mulai banyaknya bermunculan e-commerce seperti Tokopedia, Bukalapak, OLX, serta beberapa jajaran e-commerce dunia seperti Amazon, Lazada, Zalora, dan lain-lain. Seiringnya perkembangan zaman, perkembangan e-commerce di Indonesia tidak hanya sebatas transaksi jual-beli barang saja. Namun kini, mulai banyak e-commerce yang bergerak di bidang penawaran jasa seperti Ruangguru.com, Go-Jek, Grab, dan sebagainya. Semakin banyaknya jumlah pengguna internet di Indonesia berbanding lurus dengan peningkatan serta perkembangan jumlah e-commerce yang ada di Indonesia. Berdasarkan data yang diperoleh dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyatakan jumlah pengguna internet di Indonesia tembus angka 171 juta jiwa yang berarti jumlah pengguna internet yang ada di Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 10,12%. Dikutip dari situs resmi Kominfo menyatakan terdapat sekitar 8,7 juta orang yang melakukan belanja online di tahun 2016 dengan total nilai transaksi sebesar $ 4,89 Milliar. Nilai tersebut meningkat sebesar 37% dibandingkan dengan nilai transaksi pada tahun 2015 yang hanya sebesar $ 3,56 Milliar (Kominfo.com, 2015). Potensi yang menggiurkan membuat banyaknya e-commerce mulai bermunculan.
Ditengah banyaknya bermunculan e-commerce baru. Namun belum ada e-commerce yang bergerak/ berfokus pada bidang penyediaan oleh-oleh ataupun barang-barang khas di suatu daerah. Terlebih Indonesia sendiri memiliki berbagai macam suku, budaya,, rasa dan agama. Hal ini, akan mempengaruhi suatu hal seperti keragaman hal unik salah satu contohnya adalah makanan khas ataupun kerajinan tangan yang biasa disebut oleh-oleh atau buah tangan. Keberagaman tersebut akan menjadi suatu hal unik yang ingin di beli seorang wisatawan. Setiap wisatawan dalam berkunjung pada suatu destinasi pasti akan membutuhkan suatu oleh-oleh. Dikarenakan permasalahan banyaknya wisatawan yang sulit untuk mencari oleh-oleh, maka terciptalah sebuah inovasi untuk membuat e-commerce yang mewadahi untuk menjual oleh-oleh khas setiap daerah. Selain itu dengan adanya ide seperti ini, diharapkan dapat memajukan brand lokal ataupun dapat memajukan usaha kecil yang ada di Indonesia. Dengan demikian, terciptalah ide untuk membuat e-commerce yang bernama Dijinjing.com.
BUSINESS MODEL CANVAS DIJINJING.COM
Berikut merupakan pemaparan mengenai komponen-komponen business model canvas dari Dijinjing.com:
1. Â Key Activities
Key activities merupakan salah satu kegiatan yang terpenting yang harus dilakukan oleh Belanja.com agar model bisnisnya dapat bekerja. Pada key activities terbagi atas:
- Software development & maintenance: dikarenakan Dijinjing.com termasuk ke dalam kategori e-commerce, maka perlu dibutuhkan untuk menyajikan aplikasi yang dapat menarik, memudahkan penggunanya. Jika tampilan interface aplikasinya menarik dan memudahkan akan mempengaruhi terhadap keputusan pembelian.
- Network development & maintenance: Selain software, jika usaha kita bergerak dibidang aplikasi. Setelah semua software berjalan dengan baik, poin selanjut yang perlu diperhatikan adalah kestabilan jaringan. Jika jaringan aplikasi sering mengalami maintenance (crash atau lag). Hal ini akan mempengaruhi terhadap experience si pembeli. Karena hal ini akan mempengaruhi kenyamanan si pembeli.
- Merchandising: Seperti yang dilakukan beberapa e-commerce yang telah ada. Kegiatan merchandising ini tidak hanya untuk memperoleh profit. Namun juga dapat berfungsi untuk menjadikan sarana pemasaran dari Dijinjing.com
2. Customer Relationship
Customer relationship yang dilakukan oleh Dijinjing.com adalah menjaga hubungan baik dengan customer. Customer Relationship ini kedepannya akan mengikat para Customer agar menjadi pelanggan setia serta untuk meningkatkan pembelian pada produk. Cara Djinjing.com melakukan kegiatan customer relationship meliputi sebagai berikut:
- Personal assistance: Dengan adanya personal assistance diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi pembelinya. Selain itu, personal assistance berfungsi untuk mengajukan komplain jika barang tidak sesuai dengan pesanan ataupun berkaitan dengan kendala/ suatu masalah terhadap transaksi maupun produk.
- Online community ranking: Sering sekali kiita menemukan pembeli yang mengalami kesulitan atau merasa binggung dalam membeli suatu produk. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, Dijinjing menghadirkan referensi yang dilakukan online community ranking. Selain itu online community ranking juga berperan untuk memberikan ulasan mengenai produk yang dijual oleh merchant di Dijinjing.com.
- Local brand ambassador: Local brand ambassador memiliki peranan dalam mempromosikan produk-produk lokalnya, sehingga dapat menarik para pembeli (target market). Dengan adanya local brand ambassador akan meningkatkan brand awareness dari suatu produk yang ditawarkan merchant Dijinjing.com. Selain itu juga akan mempengaruhi brand awareness e-commerce tersebut. Dengan terciptanya brand awareness akan menciptakan konsumen yang loyal. Hal ini akan mempengaruhi terhadap pembelian di Dijinjing.com tersebut.
3. Key Partnership
Key partnership Dijinjing.com mencakup rekan-rekan bisnis yang berperan dalam berjalannya model usaha Dijinjing.com. Berikut merupakan key partnership dari Dijinjing.com:
- Investor: investor memiliki peranan mencakup modal yang dibutuhkan oleh Dijinjing.com. Sehingga investor memiliki peranan untuk menghidupi jalannya usaha Dijinjing.com
- Partner logistik: Dijinjing.com bekerja sama dengan berbagai partner logsitik. Partner logistik yang dimaksud adalah mencakup pengusaha lokal yang mencakup pengusaha makan, pakaian, ataupun hal-hal unik suatu daerah yang dapat dijadikan oleh-oleh khas suatu daerah, pengrajin tangan lokal.
- Payment providers: Dikarenakan Dijinjing.com merupakan kategori e-commerce, makanya membutuhkan jaringan yang menanggulangi dibidang pembayaran. Sehingga Dijinjing.com perlu mengadakan kerjasama dengan perusahaan finansial terlebih fintech yang bekerja di bidang keuangan dan pembayaran. Selain itu, juga dibutuhkan kerjasama dengan Lembaga keuangan seperti perbankan.
- Jasa Kurir: Dalam mengantarkan produk, dibutuhkannya jasa pengiriman produk. Seiringnya perkembangan media digitalisasi, makin banyak juga berkembangnya usaha jasa kurir. Dengan demikian Dijinjing.com perlu bekerjasama dengan perusahaan jasa kurir (ekpedisi). Hal ini untuk memudahkan pengguna serta merchant Dijinjing.com.