Mohon tunggu...
Sandy Jefry Putra
Sandy Jefry Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tua itu pasti, Dewasa itu Pilihan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bangunan Sejarah Membawa Perdamaian Dunia

21 September 2022   12:15 Diperbarui: 21 September 2022   12:30 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada hari sabtu, yang bertepatan dengan tanggal 17 september 2022, Mahasiswa Inbound Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2 Universitas Pendidikan Indonesia melakukan Kembali kegiatan modul nusantara dengan mengunjungi salah satu bangunan yang sangat bersejarah di kota Bandung, yaitu Museum Konferensi Asia-Afrika.

Kegiatan ini sangat bermanfaat karena mahasiswa dapat memhami sejarah dari mana asal usul hingga tujuan bangunan ini dibuat. Konferensi Asia-Afrika ini dibuat dengan tujuan menciptakan kedamaian dunia atas dasar banyaknya ketidakadilan dan melanggar HAM khususnya negara yang berada di Asia dan Afrika. Kemudian gagasan perdamaian tersebut di kemukakan Perdana Menteri Indonesia yang pertama, Bapak M. Ali Sastroamidjojo. Beliau sangat antusias dalam menciptakan sebuah gebrakan perdamaian dunia dengan melihat banyaknya ketidakadilan dan penderitaan yang dialami negara-negara khususnya negara yang terkena kolonialisme. Dengan gagasan tersebut Bapak M. Ali Sastromidjojo mengajak dan berdiplomasi dengan mengunjungi beberapa dengan untuk merealisasikan gagasan tersebut sehingga terciptanya sebuah momen yang sangat bersejarah, yaitu Konferensi Asia-Afrika.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Konferensi Asia Afrika atau biasa kita sebut KAA diadakannya setelah adanya Konferensi Colombo yang bertepatan tanggal 28 April-2 Mei 1954. Dengan hasil perundingan dan diplomasi berbagai negara-negara yang berada di Asia-Afrika maka diadakan sebuah pertemuan penting dengan menghadirkan 29 negara yang memiliki berbagai perbedaan. 

Adapun tujuan pertemuan ini agar terciptanya perdamaian didunia. Pertemuan pertama tersebut bisa kita lihat terdapat salah satu bukti sejarah, yaitu patung Presiden Republik Indonesia pertama (Ir. Soekarno) yang sedang menyampaikan isi pidatonya. Dan dibelakangnya ada beberapa tokoh terlihat membersamai diatas panggung antara lain PM Indonesia (M. Ali Satromidjojo), PM Pakistan, PM india (Jawaharlal Nehru), PM Burma yang dikenal pada saat ini negara Myambar (U Nu), PM Silent dikenal sekarang sebagai negara Sri Langka (Sir Jhon Kotelawala) dan Wakil Presiden Republik Indonesia Pertama (Moh.Hatta).

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Salah satu bukti sejarah didalam museum KAA ini adalah terdapat berbagai foto bangunan yang digunakan sebagai tempat pertemuan tersebut. Tempat ini menjadi salah satu tempat terpilih dengan pertimbangan yang dipikirkan sebelumnya yang akhirnya resmi digunakan menjadi tempat pertemuan perwakilan 29 negara tersebut. Dalam sejarahnya bangunan ini sudah ada sejak jaman Belanda. Masa demi masa terjadinya beberapa kali renovasi yang hingga akhirnya Presiden Republik Indonesia Pertama (Ir. Soekarno) resmi memberikan nama gedung museum ini adalah gedung Merdeka.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Bukti sejarah lainnya yang berada dimuseum KAA ini adalah mesin ketik yang digunakan para wartawan atau pers untuk menyebarluaskan berita tentang adanya kegiatan Konferensi Asia Afrika ini dengan tujuan agar seluruh dunia tau bahwasanya kegiatan ini sangat baik dalam menciptakan perdamaian dunia pada saat itu. Bukan hanya itu, terdapat juga bukti foto PM Indonesia (M. Ali Sastromidjojio) dengan beberapa perwakilan negara yang lain dengan mengajak berdiplomasi dan berupaya mendpaat dukungan dari negara lain. Dan tidak lupa pula terdapat berbagai foto poster berita tentang kegiatan ini agar informasi kegiatan yang dilaksakan ini diketahui seluruh dunia.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Didalam gedung museum KAA ini terdapat ruangan pertemuan yang digunakan pada saat itu. Ruangan ini berisikan berbagai bangku dan bendera yang tidak dapat direnovasi sedikit pun. Ruangan ini kerap digunakan untuk pertemuan Konferensi Asia Afrika setiap 5 tahun sekali. Didalam ruangan ini terdapat 119 bendera negara yang saat ini tergabung dalam KAA. Didalam ruangan ini juga terdapat peletakan batu peresmian yang ditanda tangani Menteri Luar Negeri pada masa itu. Dan bukti sejarah lainnya terdapat Gong yang berukuran besar yang didalam gong tersebut terdapat berbagai lambang dan negara yang tergabung dalam Konferensi Asia Afrika ini.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Saya Sandy Jefry Putra Tampubolon salah satu mahasiswa Pertukaran Mahasiswa Merdeka Universitas Pendidikan Indonesia Kelompok 4 Modul Nusantara merasa sangat senang karena bisa mengenal bangunan yang sangat berserajah hingga dikenal diseluruh belahan dunia. Tidak lupa pula berterima kasih kepada pihak museum yang telah memfasilitasi kami dalam mengenal museum ini beserta pihak-pihat terkait Universitas Pendidikan Indonesia dalam mendukung kegiatan ini. Alhamdulillah. Semangat Terus Jangan Pernah Menyerah.

"Bertukar Sementara,Bermakna Selamanya"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun