Di tengah isu eksodus mahasiswa Papua santer terdengar di publik, sejumlah mahasiswa asal Papua menyampaikan komitmennya untuk melanjutkan proses perkuliahannya di Provinsi Gorontalo.
Komitmen itu menjadi salah satu poin pernyataan sikap yang dibacakan saat bertemu dengan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Selasa (17/9).
Para mahasiswa Papua yang diwakili oleh Inus J. Mambrasar menyampaikan bahwa berterima kasih kepada Pemprov Gorontalo karena memperlakukan mahasiswa dengan baik.
Para Mahasiswa asal Papua juga berkomitmen akan menyelesaikan studi di Gorontalo dan tidak akan terpengaruh provokasi pihak tertentu.
Mereka juga bertekad untuk mendukung kesatuan serta persatuan bangsa dalam wadah NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta menghormati kebhinnekaan.
Terakhir, para mahasiswa juga memohon agar Pemerintah Provinsi Gorontalo terus memberikan dukungan dan pendampingan kepada mereka sehingga bisa menyelesaikan studi tepat waktu.
Para mahasiswa itu mengaku meskipun berada di tengah masyarakat mayoritas, mereka merasa nyaman dan terus hidup berdampingan. Sebab masyarakat Gorontalo sangat menjaga keberagaman budaya.
Sementara itu, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, menilai mahasiswa Papua sudah seperti rakyatnya sendiri. Rusli menyebut dengan istilah rakyat Gorontalo yang lahir di Papua.
Ungkapan itu mengindikasikan sudah sepantasnya mahasiswa Papua dijamin keamanan dan kenyamanan selama menyelesaikan studi di Gorontalo.
Pertemuan antara para mahasiswa dan Forkopimda Gorontalo itu sangat menyejukan bagi seluruh pihak. Saling menghargai dan pemakluman seperti itu sangat penting untuk menjaga keutuhan NKRI.
Marilah kita menjaga kebinekaan kita ini. Budaya yang berbeda-beda, bahasa, agama, tetapi kita harus selalu ingat kita dipersatukan oleh NKRI. Jangan mau diadu domba.