Islam=damai, al-islam = berserah diri pada Alloh. Secara harifah, islam memiliki arti damai, tunduk, selamat dan bersih. Kata islam sendiri terbentuk dari tiga huruf, yaitu S (sin), L (Iam) dan M (mim) yang mempunyai makna dasar "Selamat" (Salama).
Pengertian Rukun
Kata "Rukun" dari Bahasa Arab "ruknun" artinya asas-asas atau dasar, seperti rukun Islam. Rukun dalam arti adjektiva adalah baik atau damai. Kerukunan hidup umat beragama artinya hidup dalam suasana damai, tidak bertengkar, walaupun berbeda agama.
Kerukunan dalam Islam diberi istilah "tasamuh" atau toleransi. Sehingga yang di maksuddengan toleransi ialah kerukunan sosial kemasyarakatan, bukan dalam bidang aqidah Islamiyah (keimanan), karena aqidah telah digariskan secara jelas dan tegas di dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits.
Trilogi Kerukunan Umat Beragama
Trilogi Ukhuwah
Trilogi Ukhuwah terdiri dari
1. Ukhuwah Islamiyah
2. Wathaniyyah
3. Ukhuwah Insaniyah
Tahapan - Tahapan Dalam Ukhuwah Islamiyah
1. Ta'awun yaitu rasa saling tolong menolong antar umat beragama karena Allah.
2. Ta'fahum yaitu rasa saling memahami bahwa tidak ada satu manusiapun yang bisa lolos dari kekurangan dan kesalahan.
3. Ta'aruf menurut islam, yaitu rasa ingin mengenal orang lain dengan maksud memperbanyak persaudaraan.
4. Tafakul yaitu saling bersatu dalam suka maupun duka serta bersama- sama menyelesaikan segala permasalahan dengan rasa kasih sayang dan rasa saling menghargai pendapat yang berbeda.
Ukhuwah Wathaniyyah
Yaitu persaudaraan yang diikat oleh jiwa nasionalisme tanpa membedakan agama, suku, warna kulit, adat istiadat dan budaya dan aspek-aspek yang lainnya.
Ukhuwah Basyariyyah
Ukhuwah Insaniah, yaitu persaudaraan dan persahabatan sesama manusia yang disebut juga brotherhood humanities.
PLURALISME dan TOLERANSI
Fakta yang tidak pernah terbantahkan yakni
1. Ketika Umat Islam mayoritas, maka non muslim aman.
2. Ketika Umat Islam minoritas, maka umat islam tertindas.
Cara Menyikapi Perbedaan Sesama Umat Islam
1. Meyakini perbedaan adalah rahmat
2. Menghindari fanatisme buta
3. Saling menghargai perbedaan
4. Menyesuaikan dengan situasi kondisi
5. Banyak mempelajari berbagai madzhab.
Cara Menyikapi Perbedaan Dengan Agama Lain Yaitu mencari titik persamaan.
Penyebab Munculnya Konflik
1. Sifat dari masing-masing agama yang mengandung tugas dakwah atau misi.
2. Kurangnya pengetahuan para pemeluk agama akan agamanya sendiri dan agama lain.
3. Para pemeluk agama tidak menahan diri, sehingga kurang menghormati bahkan memandang rendah agama lain.
4. Kaburnya batas antara sikap memegang teguh keyakinan agama dan toleransi dalam kehidupan masyarakat.
5. Kecurigaan masing-masing akan kejujuran pihak lain.
6. Kurang menghargai akan perbedaan pendapat.
Manfaat Kerukunan Umat Beragama
Berikut ini merupakan beberapa manfaat dari adanya kerukunan umat beragama, diantaranya adalah:
1. Mengantisipasi dan meminimalisisr terjadinya konflik yang mengatasnamakan agama.
2. Menciptakan perasaan damai dan aman dalam berkehidupan maupun dalam melaksanakan prosesi peribadatan di masyarakat.
3. Meningkatkan sikap toleransi antar umat beragama.
4. Mencegah timbulnya perasaan bahwa agama mayoritas harus dihormati.
Cara Menyikapi Perbedaan
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاء عَسَى أَنْ يَكُنْ خَيْرًا مِنْهُنَّ وَلَا تَلَفِرُوا أَنْفُسُكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالألقاب بئس الاسم القُسُوقُ بَعْدَ الإِيمَانِ وَمَنْ لَمْ يَتَبُ فَأَوْلَئِكِ هُمُ الظَّالِمُونَ (الحجرات (11)
Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan, seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.
وَلَا تَسَبُوا الدِّينَ يَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ فَيَسَبُوا اللهَ عَدَوْا بِعِيرُ عَلِمْ كَذَلِكَ رَيْنَاً لِكُلِّ أُمَّةٌ عَمَّلَهُمْ ثُمَّ إِلَى رَبَّهُمْ مَرْجِعُهُمْ فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (الانعام، (108)
Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H