Era digital telah melahirkan berbagai platform media sosial yang memungkinkan individu untuk berinteraksi dan menghasilkan konten secara kreatif. Salah satu platform yang populer adalah TikTok, yang menawarkan fitur live streaming yang memungkinkan pengguna berinteraksi langsung dengan pengikutnya. Namun, fenomena live streaming di TikTok kerap kali disalahgunakan, di mana banyak pengguna melakukan tindakan yang nyeleneh atau bahkan kontroversial demi mendapatkan gift koin dari penonton. Pertanyaannya, apakah tindakan ini dapat disamakan dengan mengemis online? Dan bagaimana pandangan etika bisnis Islam. terhadap fenomena ini?
Konsep Mengemis dalam Islam
Dalam Islam, mengemis atau meminta-minta secara terus-menerus adalah perbuatan yang tidak dianjurkan. Hal ini karena Islam mengajarkan umatnya untuk bekerja keras dan mencari nafkah secara halal. Selain itu, mengemis juga dapat menimbulkan rasa rendah diri dan ketergantungan pada orang lain.
Live Streaming TikTok: Antara Kreativitas dan KomersialisasiÂ
Live streaming TikTok pada dasarnya adalah bentuk ekspresi diri dan kreativitas. Namun, dengan adanya fitur pemberian gift, live streaming telah berubah menjadi ajang komersialisasi. Pengguna yang melakukan tindakan nyeleneh atau kontroversial bertujuan untuk menarik perhatian penonton dan mendapatkan gift sebanyak-banyaknya.
Persamaan dan Perbedaan dengan Mengemis
Persamaan:Â
- Baik mengemis maupun live streaming yang berorientasi pada gift memiliki motivasi yang sama, yaitu memperoleh keuntungan materi.Â
- Keduanya dapat menimbulkan ketergantungan, baik pada pemberian orang lain maupun pada platform.
Perbedaan:Â
- Mengemis dilakukan secara langsung, sedangkan live streaming dilakukan melalui platform digital.
- Live streaming melibatkan keterampilan tertentu, seperti kemampuan berbicara di depan kamera, berinteraksi dengan penonton, dan menciptakan konten yang menarik.
Etika bisnis Islam menekankan pentingnya kejujuran, keadilan, dan manfaat bersama dalam setiap transaksi. Dalam konteks live streaming TikTok, beberapa prinsip etika bisnis Islam yang relevan antara lain:
- Pengguna live streaming harus memberikan nilai tambah kepada penonton, bukan hanya sekadar menghibur tetapi juga memberikan informasi yang bermanfaat atau menginspirasi.
- Pengguna tidak boleh melakukan penipuan atau manipulasi untuk mendapatkan gift.
- Kegiatan live streaming harus memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat, termasuk penonton, platform, dan masyarakat secara umum.