Mohon tunggu...
Sandy Idhar Rosydi
Sandy Idhar Rosydi Mohon Tunggu... profesional -

Sandhi Idhar Rosydi, bersemangat menjalani hidup, bersungguh-sungguh dalam menjalani ketetapan illahi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gerakan Moral Itu, Berawal dari "Nahdlatul Ulama"

18 September 2012   02:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:19 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Muktamar NU di Cirebon menjadi suatu gerakan moral tersendiri bagi umat muslin di negeri ini. Pada point pembayaran pajak, terdapat  himbauan untuk penghentian pembayaran pajak apabila kasus korupsi belum berhenti di negeri ini. Memang semenjak reformasi bergulir, dengan dialirkanya wewenang pegelolaan daerah menjadi bagian masing-masing daerah.


Pada dasarnya semangat otonomi daerah adalah semangat pembaharuan bangsa yang dimulai dari daerah terkecil yaitu pemerintah daerah. Dengan mengadopsi teori "buttom up"  diharapkan Negara ini dapat maju dengan inovasi yang dilaksanakan daerah masing-masing. Semangat yang sungguh mulia, apakah bertolak belakang dengan kondisi yang ada, ataukah proses yang harus dilewati oleh negara ini. Fakta yang tidak dapat dipungkiri setelah adanya reformasi 1998 adalah nilai korupsi yang terus bertambah, prestasi bangsa yang mulai turun, banyaknya Bupati yang tersangkut kasus korupsi, Pemilu dengan cost politik yang besar, maraknya kasus kekerasan, masyarakat cenderung hedonis, pragmatis, dan turunnya nilai kearifan lokal masyarakat indonesia. Sungguh bertolak belakang dengan harapan reformasi itu sendiri. Ketidaksiapan regulasi, pemerintahan, dan masyarakat yang menjadikan bangsa ini tidak tahu arah kemana langkah harus ditegakan.

Muktamar NU adalah cermin gerakan moral  yang berharap akan perubahan bangsa akan perubahan prilaku bangsa. Segenap permasalah yang terjadi dalam Demokrasi adalah demokrasi tidak membawa pada kearifan masyarakat indonesia, Demokrasi banyak menajadikan ulama yang bertarung pada arena politik yang melepas tugas mulia yang diembannya, demokrasi juga menyebabkan biaya yang tinggi dalam pelaksanaannya, demokrasi juga tidak menjamin kesejahteraan masyarakat di negeri ini.
Mengambil teori Buttom-Up, semoga semangat tiap-tiap orang  bersabar dengan kebaikan yang dilakukan sehingga kemashalatan yang lebih besar dapat tercapai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun