Isu-isu yang menyerebak ke permukaan menjadikan daya kritis dari masyarakat untuk mencerna informasi. Memahami dan kritis terhadap pemberitaan media yang ada. Karena tidak dapat dipungkiri terdapat stasiun televisi yang menurut penilaian penulis terdapat beberapa yang memiliki keberpihakan terhadap salah satu calon presiden. Tidak hanya media televisi, Media Radio, Media Cetak, Portal Berita, terkadang terdapat beberapa yang memiliki kecenderungan keberpihakan terhadap salah satu calon presiden.
Lepas dari media, tak tanggung-tanggung Ulama-pun  turun gunung. Ada ulama yang mendukung Capres A, Capres B, atau mungkin Golput. Tidak dapat disalahkan pula terhadap pendapat yang diberikan oleh ulama, karena menurut pandangan dan intelektualitasnya mengharuskan beliu harus memberikan pendapat berdasar intelektualitasnya.
tak mau kalah dari Ulama, para Akademisi turut berpartisipasi memploklamirkan kandidat masing-masing. Berbagai alasan di ungkap, mulai dari Politik, Psikologi, Sosiologis, Marketing, Kepemimpinan, dll. Lebih parah, terdapat Akademisi yang mau memenggal lehernya kandidatnya kalah dalam pertarungan presiden 9 Juli Nanti.
Pada akhir tulisan ini, saya berpendapat bahwa semakin banyak isu-isu liar menuntut masyarakat Indonesia untuk meningkatkan kadar Intelektualitas yang dimiliki. Dengan pengetahuan masyarakat dapat menilai mana yang benar dan rasional menurut nalar berfikir yang berdasarkan kepada keilmuan. Saya rasa tepat kalau PEMILU Pilpres 9 Juli 2014 menjadikan semangat seluruh masyarakat indonesia, dengan berbagai tantangannya berbegas menyadari ketertinggalan dan bergerak mengejar ketertinggalan.
Hasil Kampanye mempertontonkan kita akan betepa tertinggalnya bangsa ini, betapa terpuruknya bangsa ini, betapa banyaknya masyarakat miskin, masyakarat kurang sehat, masyarakat Gizi Buruk, Masyarakat kurang menikmati pendidikan Tinggi, Infrastruktur Rusak Parah, Pencurian dimana-mana, Kenocoran Potensi Kekayaan Alam, Keberagaman suku dan masih banyak isu-isu yang dapat kita gali.
Terlalu banyak masalah untuk kita pecahkan sendiri, Peduli terhadap Pemimpin di masa yang akan datang, yang membawa komitmen kemajuan Indonesia raya.
Semoga dapat menyalurkan Aspirasi untuk Indonesia yang Lebih Baik.
INDONESIA YANG SEJAHTERA DAN BERMARTABAT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H