Isekai merupakan genre yang bisa dibilang salah satu yang paling populer di dunia anime pada saat ini. Gagasan utamanya adalah di mana protagonis mendapati dirinya berpindah ke dunia lain dengan banyak orang baru, aturan baru, dan alam baru yang sangat berbeda dengan dunia asalnya.
Penggemar non-anime pasti sudah tidak asing lagi dengan ide tersebut karena cerita-cerita terkenal seperti The Wonderful Wizard of Oz, The Chronicles of Narnia, dan Alice's Adventures in Wonderland menggunakan premis Isekai.
Awal Mula Genre Isekai dalam Anime
Anime pertama yang mengusung genre isekai bisa kita lihat pada salah satu anime tertua yaitu Urashima Taro. Urashima Taro menceritakan mengenai seorang nelayan yang menyelamatkan Kura-kura dari bahaya.
Sebagai balas budi telah menolongnya, sang kura-kura pun membawa nelayan tersebut ke Istana Naga yang terletak di bawah laut untuk bertemu seorang putri yang bernama Otohime.
Setelah menghabiskan beberapa saat di sana sang nelayan pun akhirnya pulang. Namun, alangkah terkejutnya si nelayan bahwa waktu yang dia habiskan di Istana Naga yang rasanya hanya beberapa hari ternyata telah 100 tahun lamanya terlewati.
Urashima Taro sejatinya merupakan dongeng atau cerita rakyat yang ada di jepang. Anime Urashima Taro merupakan adaptasi dari cerita rakyat tersebut. Dalam perkembangannya anime isekai kemudian memiliki kaitan erat dengan unsur cerita rakyat.
Di samping cerita rakyat, Pada tahun 80an dan 90an muncullah premis cerita khas lain dari genre Isekai, yaitu protagonis menjadi orang yang terpilih untuk menyelamatkan dunia yang memanggilnya. Beberapa anime terkenal seperti Mashin Eiyuuden Wataru dan NG Knight Ramune & 40 menggunakan premis ini.
Spirited Away: Anime Isekai yang memenangkan Oscar
Anime isekai dalam perjalanannya kemudian mendapatkan atensi dari dunia internasional. Salah satu contoh yang paling bagus adalah anime Spirited Away yang diproduksi oleh Studio Ghibli.
Spirited Away berhasil menyabet berbagai penghargaan di dunia internasional termasuk menjadi pemenang Best Animated Feature pada Academy Award ke 75. Anime Spirited Away ini mengikuti akar premis awal dari anime isekai yaitu tentang dongeng dan cerita rakyat.
Dalam Spirited Away kita bisa melihat banyak unsur cerita rakyat di dalamnya, seperti ide untuk menyucikan diri menggunakan air dan diceritakan bahwa sungai juga bisa memiliki roh.
Sampai hari ini, Spirited Away dikenal sebagai salah satu anime Isekai terbaik yang pernah ada. Di samping memenangkan banyak penghargaan, Anime ini juga dicintai oleh orang-orang dari segala usia dan latar belakang.
Suksesmya SAO dan Semakin Populernya Genre Isekai
Tahun 2000an akhir dan 2010an terdapat perubahan dari sisi naratif dari genre isekai. Anime isekai kemudian lebih sering berkutat pada cerita di mana protagonis yang masuk ke dunia virtual.
Sebut saja seri .Hack dan Sword Art Online menggunakan premis cerita tersebut. Cerita rakyat yang sebelumnya memiliki pengaruh yang kuat pada anime Isekai kemudian menjadi jarang digunakan.
Kebanyakan anime Isekai lebih berusaha terhubung ke video game, terlebih RPG. Meskipun seri .Hack lebih dulu menggunakan premis dunia virtual, tetapi tidak memantik perubahan mengenai genre Isekai ataupun anime itu sendiri.
Berbanding terbalik dengan Sword Art Online, SAO ketika di rilis pada 2012 silam mendapat sambutan yang luar biasa dari para penonton sehingga mendulang kesuksesan besar.
Kesuksesan yang dialami oleh SAO kemudian mendorong banyak karya yang memasukan genre isekai ke dalamnya, tidak terkecuali juga anime. Anime-anime isekai seperti Log Horizon, Overlord, No. Game No. Life, dan Hamefura menggunakan tema video game seperti Sword Art Online.
Menjadi Genre Yang Banyak Dibenci
Pada titik ini, Isekai menjadi sangat populer sehingga genre ini benar-benar mendapat reaksi keras dari para kritikus dan penggemar anime. Pada tahun 2016, Isekai menjadi sangat populer sehingga kontes cerita pendek di Jepang yang disponsori oleh Bungaku Free Market dan Shōsetsuka ni Narō benar-benar melarang cerita Isekai untuk ikut serta.
Banyak yang merasa bahwa genre tersebut telah memenuhi pasar manga dan anime. Pada tahun 2017, penerbit Kadokawa juga melarang cerita Isekai dalam kontes novel mereka. Pada anime Spring 2023 saja setidaknya terdapat 5 anime yang menggunakan genre Isekai.
Selain karena menjamurnya genre isekai, banyak anime isekai dikritik karena sering menggunakan formula yang sama. Protagonis di dunia asalnya merupakan orang lemah ketika berpimdah ke dunia lain tiba-tiba menjadi orang yang overpower.
Tidak lupa juga menambahkan fan service berupa harem dan ecchi. Tema video game ataupun mekanisme dunia fantasi seperti RPG pun tidak luput untuk digunakan. Miskupun memiliki formula yang sama, genre Isekai ini tetap menjadi genre yang populer dan digemari oleh banyak orang.
Hal ini kemudian, tidak bisa dipungkiri, mengakibatkan banyak anime isekai memiliki kualitas yang rendah dan terkesan hanya memanfaatkan genre isekai yang sedang populer. Banyak juga anime Isekai yang menjadikan karakter perempuan sebagai daya tariknya saja.
Tidak ada solusi yang pasti untuk menyelesaikan permasalahan yang menghinggapi genre isekai. Akan tetapi, ada beberapa langkah yang sekiranya bisa dilakukan.
Pertama adalah merehatkan sejenak anime dengan genre isekai. Para studio anime jika memungkinkan untuk beberapa waktu perlu untuk tidak mengadaptasi cerita isekai terlebih dahulu atau setidaknya kurangi jumlah anime isekai di setiap musimnya.
Kedua adalah membuat anime isekai dengan premis yang berbeda dengan anime isekai kebanyakan. Misalnya tokoh protagonis bisa melakukan hal lain sekedar menjadi pahlawan dan melakukan perjalanan ketika sampai di dunia yang baru.
Banyak anime isekai yang sejatinya mengusung premis yang berbeda. Sebut saja Hamefura yang menempatkan protagonis sebagai villain dan lebih berfokus pada kisah romantis, Isekai Shokudou yang menjadikan restoran dan masakan sebagai fokus, dan Isekai Ojisan yang menceritakan seorang paman yang kembali dari dunia lain.
Anime-anime tersebut memberikan suatu yang angin segar kepada genre isekai yang kerap dikaitkan dengan karya kualitas rendah dan hanya untuk mengeruk uang saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H