Mohon tunggu...
Sandy Valentino
Sandy Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan Kesehatan

Saya seorang Karyawan Swasta, Lulusan Diploma III - Bahasa Inggris dan sedang menempuh Pendidikan S1-Psikologi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Teori Psikologi Analisis Versi Carl Gustav Jung

25 Mei 2024   15:12 Diperbarui: 25 Mei 2024   17:37 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Psikologi Analitis Carl Gustav Yung

Carl Gustav Jung adalah seorang psikolog yang berasal dari Swiss. Ia lahir 26 Juli 1875 dan menutup usianya pada 6 Juni 1961 di usia 86 Tahun. Ia yang merintis dan mengembangkan konsep psikologi analitik dan psikoanalisis. Ia juga dikenal karena teori tentang tipe kepribadian manusia Introvert dan Ekstrovert yang mempengaruhi tingkah laku manusia.

Walaupun Jung dan Sigmund Freud sependapat tentang konsep alam bawah sadar, akan tetapi Pendekatan Psikoanalisis Jung berbeda dari Psikoanalis Freud. Perbedaan utama terletak pada konsep dan penekanan, Freud lebih fokus terhadap dorongan seksual dan konflik taksadar individu, sedangkan Jung memperluas pandangannya mencakup aspek kolektif dan transpersonal alam bawah sadar dengan simbolisasi yang kaya, seperti mimpi, seni, mitologi, agama, serta filsafat.

Di dalam artikel ini akan membahas prinsip-prinsip dasar Psikologi Analitik versi Jung dan kontribusi beliau dalam memperkenalkan Psikologi Analitik yang lebih kaya. Psikologi Analitik sendiri adalah salah satu cabang dari ilmu psikologi yang mempelajari bagaimana ketidaksadaran individu dan kolektif mempengaruhi perilaku dan  pengalaman manusia.

Jung berpendapat bahwa kepribadian manusia disusun oleh sejumlah sistem yang beroperasi dalam tiga tingkatan kesadaran; ego beroperasi pada tingkat sadar, kompleks beroperasi pada tingkat taksadar pribadi, dan arsetip beroperasi pada tingkat taksadar kolektif.

Alwisol Book
Alwisol Book

Kesadaran (Consciousness) dan Ego

Jung berpendapat bahwa ego berperan penting dalam menentukan persepsi, pikiran, perasaan dan ingatan yang bisa masuk ke dalam kesadaran. Ego berusaha menyaring pengalaman dan memelihara keutuhan dalam kepribadian dan memberi orang perasaan kontinuitas dan identitas, sehingga jiwa manusia tidak menjadi kacau.

Ketidaksadaran Pribadi (Personal Unconsious) dan Kompleks (Complexes)

Menurut Jung, taksadar pribadi berisi pengalaman yang ditekan, dilupakan, dan yang gagal menimbulkan kesan sadar. Bagian besar dari isi taksadar pribadi mudah dimunculkan ke kesadaran, yakni ingatan siap yang sewaktu-waktu dapat dimunculkan ke kesadaran. Kompleks adalah sekelompok idea (perasaan, fikiran, persepsi, ingatan) mungkin mengorganisir diri menjadi satu. Jung menemukan kompleks melalui risetnya dalam asosiasi kata. Sering terjadi orang kesulitan dalam membuat asosiasi kata tertentu, yang menurut Jung kesulitan itu terjadi karena kata itu dalam ketidaksadaran pribadi.

Taksadar kolektif (Collective Unconcious)

Jung mengemukan bahwa taksadar kolektif adalah gudang ingatan laten yang diwariskan oleh leluhur, dalam wujud manusia maupun leluhur pramanusia/binatang. Ingatan yang diwariskan pengalaman umum yang terus berulang, bukanlah memori atau pikiran yang spesifik tetapi lebih sebagai predisposisi (kecenderungan untuk bertindak) atau potensi untuk memikirkan sesuatu. Isi utama dari taksadar kolektif adalah arsetip, yang dapat muncul ke kesadaran dalam wujud simbolisasi. Awalnya, Jung berpendapat pengalaman masa kecil dapat memicu berkembangnya suatu kompleks. Namun setelah menganalisis Jung menemukan faktor penyumbang timbulnya kompleks didalam tingkat kesadaran yang paling dalam, yaitu taksadar kolektif.

Arsetipe (Archetype)

Arsetip adalah bentuk tanpa isi, mewakili atau melambangkan peluang munculnya jenis persepsi dan aksi tertentu. Arsetip yang muncul pada awal pengalaman manusia membentuk pusat kompleks yang mampu menyerap pengalaman lain kepadanya. Jung mengemukakan jenis-jenis arsetipe yang berpengaruh dalam membentuk kepribadian dan tingkah laku yaitu; persona, anima-animus, shadow dan self.

Persona

Persona merujuk pada Topeng/ Wajah yang dipakai seseorang ketika berinteraksi dengan publik. Ketika kita berinteraksi dengan lingkungan sosial, seringkali hanya menampilkan sebagian kepribadian, kita memunculkan hanya yang menarik dengan maksud agar dapat diterima masyarakat.

Anima dan Animus

Dalam kepribadian, ada arsetip feminim dalam kepribadian pria disebut anima, dan arsetip maskulin dalam kepribadian wanita disebut animus. Dengan kata lain, Anima adalah representasi jiwa feminim dalam diri pria dan animus representasi jiwa maskulin dalam diri wanita.

Shadow

Manusia memiliki kecenderungan bertindak negatif atau tidak sesuai dengan nilai-nilai moral, hal inilah yang disebut Shadow. Akan tetapi shadow tidak selamanya negatif, ia bisa membuat manusia bertindak positif atau bertindak spontan seperti memunculkan ide kreatif, insight, dan emosi-emosi positif yang mendalam.

Self

Self adalah arsetip yang memotivasi perjuangan orang menuju keutuhan. Titik tengah antara sadar dan taksadar itu menjadi tempat self, yang menyeimbangkan antara sadar dan taksadar, yang menjamin kepribadian memiliki fondasi baru yang lebih kokoh.

Proses Individuasi

Menurut Psikogi Jung, Proses individuasi adalah proses integrasi individu untuk mencapai kepribadian seutuhnya, hal ini melibatkan proses pengintergrasian berbagai aspek ketidaksadaran pribadi dan kolektif ke dalam kesadaran manusia.

Peran Simbolisasi 

Jung berpendapat bahwa simbolisasi itu penting dalam menganalisis pemahaman pesan dari mimpi yang berasal dari pikiran bawah sadar manusia. Tidak seperti Analisis Freud yang merepresentasikan simbol dari mimpi sebagai pesan yang bermakna tertentu atau pesan seksual, Jung melihat simbol sebagai representasi dari arsetip yang merupakan pola perilaku dari rentang evolusi manusia.

Tipologi Psikologis

Kesadaran versi Jung memiliki sikap dan fungsi yang berbeda. Sejalan dengan hal tersebut, manusia memiliki dua tipe kepribadian yaitu Ekstrovert dan Introvert. Ekstrovert yaitu ketika seseorang memiliki energi yang terfokus terhadap sesuatu yang di luar dirinya, mereka lebih suka berinteraksi dengan dunia luar dan lebih ekspresif. Sedangkan Introvert memiliki energi yang terfokus ke dalam dirinya, lebih nyaman sendiri dan suka bekerja secara mandiri. Dan sikap inilah yang dapat mempengaruhi fungsi kesadaran, di mana ada dua tipe manusia yang menerima informasi dengan menggunakan fungsi indranya (Sensing), dan menggunakan intuisi atau ketidaksadaran (Intuition).

Tes Asosiasi Kata

Jung bukan orang pertama yang memakai tes asosiasi, tetapi ia mengembangkan dan menyempurnakan tes itu. Tujuan tes asosiasi Jung adalah untuk menangkap perasaan- perasaan yang kompleks. Gambaran yang terikat dalam lingkaran kompleks mempunyai muatan emosi yang besar, dan ungkapan emoional itu dapat diukur. Jung memakai 100 kata untuk stimulus, yang dipilih/disusun untuk memancing reaksi emosi. Klien diminta untuk merespon setiap kata yang muncul difikirannya. Dilakukan tes ulang untuk memperoleh hasil yang konsisten. Reaksi-reaksi itu menjadi pertanda bahwa stimulus kata menyentuh kompleks.

Psikoterapi

Teori Jung tidak banyak berpengaruh dalam psikoterapi-psikoanalisis. Secara tidak langsung teori Jung tampak pendakatan terapi dari Rogers (fenomenologi) dari Maslow (humanistik), keduanya mengembangkan teori kepribadian memakai paradigma diluar paradigma psikoanalitik. Ketika menjalani terapi, menurut Jung klien nya akan melewati empat tahapan, yakni pengakuan (confession), pencerahan (elucidation), pendidikan (education), dan perubahan (transformation).

Analisis Mimpi

Pandangan Jung mengenai mimpi ada yang sama dengan Freud ada pula yang berbeda. Persamaannya; mimpi itu mimpi itu mempunyai makna yang harus dicermati secara seksama, mimpi muncul dari dalam dunia taksadar, dan makna mimpi diekspresikan dalam bentuk simbolik. Perbedaannya, Freud memandang mimpi sebagai hasrat (wish fullfilment) dan simbolisasi mimpi berhubungan dengan dorongan seksual, sedangkan menurut Jung memandang mimpi sebagai usaha spontan mengetahui hal yang tidak diketahui dalam taksadar sebagai bagian dari pengembangan kepribadian.

Kesimpulan

Teori Jung berpengaruh luas, dan lembaga yang melatih model analisis dan terapi Jung didirikan dibanyak negara. Pengikut Jung, seperti Gerhard Adler, Micheal Fordham, Sir Herbert Read, Esther Harding, dan Jolande Jacobi, melanjutkan eksplorasi teori Jung dan elaborasi dari berbagai konsep Jung.

Pengaruhnya terhadap psikologi modern, tampak pada pengembangan riset asosiasi kata, dan konsepnya mengenai type introversi dan ekstraversi. Konsep Jung mengenai realisasi-diri muncul dalam teori dan aplikasi kepribadian dari Horney, Allport, Rogers, Maslow, dan banyak pakar lainnya, namun Jung jarang disebut/diakui sebagai penemu dari konsep ini.

Teori Jung banyak menyentuh dunia religius, baik memakai pandangan agama untuk memahami kehidupan jiwa manusia, atau sebaliknya memakai pendekatan fenomenologik dari psikologi untuk memahami agama. Teori Jung masih bersifat konsep-konsep yang membutuhkan banyak hipotesa dan uji eksperimen. Fikiran dan konsep Jung yang orisinil dan berani dalam mengungkap isi-isi jiwa manusia, serta dengan karya Freud.

Setelah membaca artikel di atas, mungkin akan muncul beberapa pertanyaan pokok terkait Psikologi Analitik Carl gustav Jung, seperti :

Apa perbedaan Analisis Mimpi versi Freud dan Jung ?

Analisis Mimpi Freud merepresentasikan simbol dari mimpi sebagai pesan yang bermakna tertentu atau pesan dan dorongan seksual, sedangkan Jung menganalisis mimpi berdasarkan simbol yang merupakan representasi dari arsetip yang merupakan pola perilaku dari rentang evolusi manusia.

Mengapa seseorang mengharapkan orang lain dapat memahami dirinya tanpa ia memberitahu orang lain tersebut? Seperti berharap kepada intuisi orang lain. Apa dampaknya?

Karena kita berharap orang lain secara intuisi memahami kita secara mendalam tanpa perlu kita mengungkapkan jati diri kita, akan tetapi masalahnya tidak semua orang dapat peka dengan hal tersebut, disebabkan pemahaman secara intuisi memerlukan energi dan waktu dan nampak tak logis, seringkali hal ini menjadi konflik diantara keduanya ketika salah satu pihak tidak dipuaskan dan pihak yang lain merasakan keanehan dalam pemikirannya.

Berikan contoh arsetip menurut Jung beserta gambarannya!

Contoh : Orang tua yang bijaksana

Ketika seseorang sudah cukup umur menjadi seorang kakek, ia melihat dirinya sudah melalui banyak asam garam kehidupan. Hal ini memberikan perspektif yang bagus tentang kehidupan yang membuat mereka ingin memberi nasehat kehidupan kepada yang lebih muda.

Apakah ada Teori Jung yang membedakan Ekstraversi dan Introversi dan jelaskan maksud keduanya ?

Ada, Manusia memiliki dua tipe kepribadian yaitu Ekstrovert dan Introvert. Ekstrovert yaitu ketika seseorang memiliki energi yang terfokus terhadap sesuatu yang di luar dirinya, mereka lebih suka berinteraksi dengan dunia luar dan lebih ekspresif. Sedangkan Introvert memiliki energi yang terfokus ke dalam dirinya, lebih nyaman sendiri dan suka bekerja secara mandiri.

Berikan contoh Persona, Anima, Animus dan  Shadow dalam kehidupan sehari-hari !

Contoh:

Persona : Manusia menggunakan topeng sosial ketika berinteraksi dengan dunia luar.

Anima : Seorang Pria menunjukan sikap lemah lembutnya, kepekaan, maupun empatinya terhadap orang lain.

Animus : Seorang wanita menunjukan ketegasan, logikanya yang praktis maupun ke-eksis-an nya terhadap dunia luar.

Shadow : Sisi negatif dari diri manusia. Di luar bisa saja terlihat tenang dan tersenyum tapi mungkin di dalam dirinya dia bisa sedih atau marah.

Bersumber dari :

Psikologi Kepribadian, Alwisol 

Sejarah Psikologi dari Klasik hingga Modern, Dr. Agus Abdul Rahman, M.Psi.

Dinamika Kepribadian, Ujam Janaenudin dan Adang Hambali

Psikologi Seni, www.spada.uns.ac.id

Dinamika Kepribadian, www.logosconsulting.co.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun