Mohon tunggu...
Dian
Dian Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Passion aku adalah menulis. Dengan menulis aku bisa berkarya, terutama menulis tentang filosofi kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Menjadi Serendah-rendahnya dalam Hidup

24 Februari 2023   08:32 Diperbarui: 24 Februari 2023   08:38 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://unsplash.com/photos/crkFn69OLHE

Pengendali inilah yang dihancur leburkan oleh semesta dengan berbagai macam penderitaan. Pengendali itu iya ego kita sendiri. Dengan ego dihancur leburkan dengan penderitaan maka kita sudah tidak punya kendali atau kuasa apapun dalam hidup kita. Yang ada kita akan lebih pasrah dengan apapun yang terjadi. 

Karena penghalang kebahagian kita atau penghalang kita dengan Tuhan yaitu ego kita sendiri telah dihancurkan. Tidak ada sedikitpun rasa untuk berkuasa sedikitpun dalam hidup kita atau diri kita. Kan yang repot dan bahaya kalau ego kita begitu sangat berkuasa, dominan dan adigdaya dalam hidup kita bahkan melebihi kuasa tuhan. Melebihi kuasa tuhan disini adalah kalau ego kita begitu tinggi atau sombong atau durhaka kepada kuasa Tuhan. 

Makanya dengan segala macam penderitaan, kesombongan kita sedikit demi sedikit akan mulai runtuh dan digantikan oleh kuasa tuhan di dalam diri kita. Atau ini disebut kita begitu pasrah atas kuasa Tuhan dalam hidup kita. Sehingga tidak ada lagi penghalang antara kita dengan Tuhan karena telah melebur jadi satu dengan keprasahan kita atas kehendaknya. Bisa di bilang kehendak kita sudah digantikan kehendak Tuhan, kan kita sudah pasrah total dengan kuasa Tuhan. Sehingga tidak ada penghalang kita lagi untuk bisa meraih dan merasakan kebahagian dalam hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun