Mohon tunggu...
Dian
Dian Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Passion aku adalah menulis. Dengan menulis aku bisa berkarya, terutama menulis tentang filosofi kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Balasan Itu Ada Enggak Sih?

22 Februari 2023   14:37 Diperbarui: 22 Februari 2023   14:43 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://tinyurl.com/2f9c9xjr

Sehingga mereka terus mencari dan belajar bebagai sumber bahkan sumber dari berbagai agama. Semua itu dilakukan demi mencari kebenaran yang sesungguhnya. Hingga mereka menemukan rahasia para nabi, rasul, filsuf, pendeta, pemimpin dan para pujangga yang lain. Yang semuanya mengajarkan jalan cinta kasih.

Akhirnya mereka mengetahui bahwa jalan kebenaran itu ada di dalam dirinya sendiri. Sehingga mereka lebih banyak masuk ke dalam dirinya sendiri. Untuk menyelami dan mencari diri sejatinya yang ada di dalam dirinya sendiri. HuH rasanya lega sudah sampai di jalan ini setelah derita nempel terus dari diri ini..Hha.  Walo diriku masih tertatih - tatih dalam menjalani jalan ini tapi aku bisa sedikit hembuskan nafasku untuk bisa mengistirahatkan diriku sejenak. Setelah melewati lembah derita yang naik turun dalam hidup ini.

Mungkin tujuan dari segala derita, cacian, makian, hinaan dan dikucilkan itu adalah agar diriku bisa menapaki jalan para pecinta ini. Mungkin materi yang selama ini dijadikan tolak ukur dalam kehidupan kita di dunia ini menjadi sebuah atribut saja, bukan tujuan utama. Mau sukses secara materi atau tidak, itu tidak jadi masalah.

Karena kebahagian yang sebenarnya bukan memiliki suatu hal tapi justru dengan melepaskan semuanya. Melepas segalanya tanpa terkecuali, dengan hanya pasrah total dalam kehidupan ini. Membiarkan segalanya terjadi kalau memang itu harus terjadi. Tanpa memilah milah mana yang baik atau tidak atau hanya ingin yang baik saja. Semua melebur menjadi satu kesatuan utuh yaitu apa adanya.

Dengan melepaskan justru tidak ada beban apapun. Karena kita selama ini selalu menggenggam, saat apa yang kita genggam hilang dari diri kita maka kita begitu menderita. Tapi dengan melepaskan semua terasa ringan dan kita lebih menyerahkan sepenuhnya kehidupan kita kepada semesta. Jadi tidak ada rasa risau dan khawatir dengan semuanya. Semua begitu sempurna apa adanya, makanya akses lah hidup apa adanya dengan pasrah total dalam hidup ini.

Mungkin ini balasan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Walaupun terlihat kata - kata ini begitu indah tapi untuk mengakses sebuah kondisi tersebut perlu latihan yang tidak mudah juga. Perlu latihan yang konsisten dalam berkesadaran setiap saat dan setiap waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun