Mohon tunggu...
Dian
Dian Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Passion aku adalah menulis. Dengan menulis aku bisa berkarya, terutama menulis tentang filosofi kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Neraka Itu Ada di Dalam Diri, Bukan di Luar Diri

6 Januari 2023   16:40 Diperbarui: 6 Januari 2023   16:48 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Dulu sebelum kenal spiritual, aku membayangkan neraka adalah tempat menyeramkan, yang berisikan penuh siksaan yang kejam dan dicelupkam ke dalam larva yang mendidih. Dan berfikir juga neraka dan surga itu ada setelah kita meninggal dunia. 

Tapi bagiku saat ini, Neraka itu iya ada di kehidupan kita saat ini, lebih tepatnya  ada di dalam diri kita sendiri . Walaupun tidak menutup kemungkinan bahwa neraka surga ada setelah kematian. Hal ini tidak usah diperdebatkan karena kita enggak tahu dan enggak pernah mengalaminya juga. Jadi lebih fokuslah pada kehidupan nyata saat ini saja karena apapun yang kita lakukan pasti ada balasanya.

Saat kita diuji dengan cobaan yang berat, di situ kita kan, begitu menderita seperti marah, kecewa, putus asa, frustasi, ngedumel atau mengeluh,kadang juga sumpah serapah karena kita begitu menderita.  Pasti kita pernah ngedumel gini, "hidupku kok serasa  berada di neraka iya ".

Mungkin  apa yang kita rasakan itu adalah neraka yang dimaksud selama ini. Rasullullah kan pernah berkata,

" Tidak aku izinkan umatku masuk surga kecuali mereka di sucikan dulu di api neraka ".

Mungkin yang dimaksud adalah kita di sucikan dan dibersihkan semua dosa kita dengan ujian dan cobaan yang berat, setelah bersih dan disucikan barulah kita akan masuk surga. Jadi neraka itu bentuknya adalah ujian dan cobaan berat yang kita alami. Ujian dan cobaan berat ini bukan tanpa sebab tapi dari dosa kita sendiri atau  karma kita sendiri, entah di kehidupan ini atau di kehidupan lampau kita.

Jadi semakin berat ujian dan cobaan yang kita alami  maka kita akan semakin bersih dan murni. Sehingga kita bisa merasakan surga di dalam diri kita  atau benar - benar merasakan Tuhan di dalam diri kita.

Jadi disini  bukan di sucikan dan dibersihkan dengan di jeburkan ke dalam api neraka seperti gambaran kita selama ini. Karena siapa,manusia yang betah di siksa seperti itu. 

Kan Tuhan Maha Pengasih Penyayang, mana mungkin Tuhan tega berbuat seperti itu. Gini aja seumpama kita jadi Tuhan, tega kita menciptkan neraka seperti itu, tidak bukan. 

Jadi jangan mererima segala sesuatu secara mentahnya saja tapi di goreng dan di godok dlu, setelah matang baru lah ambil keputusan, Jadi lah smart people.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun