Mohon tunggu...
Sandro Dandara
Sandro Dandara Mohon Tunggu... Administrasi - Runner Up Duta Wisata NTT 2007

Putra Sumba Kelahiran Kupang.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pabeti Lakera: Keindahannya Tersembunyi di Bawah Bukit

18 Januari 2012   12:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:43 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_164577" align="alignleft" width="300" caption="Air Terjun Pabeti Lakera"][/caption] Kali ini saya dan 4 orang teman yaitu Doni Wungo, Yusdi Yudi, Indri, Dedik mengunjungi air terjun Pabeti Lakera. Air terjun Pabeti Lakera berada di Desa Delo, Tena Teke Kecamatan Wewewa Selatan, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur.  J arak air terjun Pabeti Lakera kurang lebih 35 kilometer dari Waitabula, Ibukota Kabupaten Sumba Barat Daya. Tepat pukul 10.00 , kami berangkat dari Waitabula menggunakan kendaraan roda dua. Setelah kurang lebih 20 menit perjalanan kami berhenti di salah satu toko di Waimangura Kecamatan Wewewa Barat untuk membeli air mineral dan beberapa snack untuk persiapan di air terjun nanti karna disana tidak ada toko maupun kios. Setelah melengkapi perbekalan, kami kemudian melanjutkan perjalanan, namun sayangnya karena cuaca kurang mendukung, ketika sampai di Desa Kabali Dana Wewewa Barat kami diguyur hujan lebat, kami pun berhenti untuk berteduh di salah satu rumah warga. Kurang lebih 15 menit kami menunggu hingga hujan reda, akhirnya kami bisa kembali melanjutkan perjalanan. Di sepanjang perjalanan kami melewati Desa Kabali Dana, jejeran pohon kopi menjadi salah satu pemandangan menarik, berkebun kopi memang menjadi salah satu sumber pendapatan masayarakat di Desa Kabali Dana. Memasuki Tenateke Kecamatan Wewewa Selatan, kami mejumpai hamparan sawah dengan padi yang hijau. Indri yang berada mengedarai kendaraan di urutan terdepan menoleh ke arah kami dan dengan sedikit berteriak mengatakan “Indah Ya…”, kami pun mengangguk tanda setuju karna dari suasananya kami merasa seperti berada di tanah lot Bali. Sayangnya jalan disini sudah rusak, banyak jalan berlubang hampir di sepanjang jalan yang kami lewati. Setelah memasuki Desa Delo dan melewati Pustu Delo kami tiba di persimpangan. Kami pun berbelok ke kanan yang menuju Air terjun Pabeti Lakera. Jalannya masih pengerasan dengan tanah putih, Kami harus berhati-hati karena banyak kerikil lepas di sepanjang jalan dan juga karena jalannya yang menurun. Kami Akhirnya tiba di ujung jalan pengerasan dan tidak bisa lagi melanjutkan perjalanan dengan motor yang kami gunakan. Kami akhirnya memilih memarkir motor dan melanjutkan dengan jalan kaki tapi karena indahnya pemandangan dari tempat kami memarkir motor, kami memilih untuk mengabadikan moment itu dalam beberapa bidikan kamera.

13268868631207195474
13268868631207195474
Perjalan selanjutnya kami tempuh dengan jalan kaki. Kami menyusuri jalan dan menuruni beberapa anak tangga alami yang dibuat masyarakat sekitar. Kami harus berhati-hati karena hujan baru saja reda sehingga kondisi tanahnya licin.
13268864831729393858
13268864831729393858

Sampai juga kami di terjun pertama dari air terjun Paberi Lakera, ini karena Air Terjun Pabeti Lakera memiliki 4 terjun. Di terjun pertama ini tinggi terjunnya sekitar 6 meter, karena belum banyak dikunjungi tempat ini masih sangat alami. Kami kembali mengabadikan moment itu dengan beberapa bidikian lagi, dedik tidak menunggu lama ia pun segera membasahi kepalanya hingga seluruh tubuhnya basah kuyub. Dengan antusias ia meminta untuk difoto persis dibawah air terjun.

1326886558358553918
1326886558358553918
Hampir 15 menit kami menikmati terjun pertama, kami pun memutuskan untuk menuju ke terjun ke dua. Ternyata kami harus kembali menuruni puluhan anak tangga alami untuk bisa mencapai  terjun ke dua. Karena rasa penasaran kami pun menuruni semua anak tangga itu.

13268870072130716638
13268870072130716638
Doni yang sejak tadi belum basah langsung berenang begitu tiba di terjun kedua, ini karena tempatnya strategis untuk bisa berenang. Tinggi terjun di terjun ke dua ini kurang lebih 23 meter. Dari terjun ke dua ini kita sudah bisa langsung melihat terjun yang ketiga dan empat yang berada dibawahnya. Di terjun ke dua kami memilih untuk tinggal lebih lama karna saya, doni dan dedik memilih untuk berenang. Sedangkan Yudi dan indri memilih untuk berfoto di pinggiran terjun.
13268874851825150931
13268874851825150931
1326887584428622745
1326887584428622745
Setelah puas menikmati keindahan air terjun Pabeti Lakera kami pun memilih kembali ke Waitabula. Sebelum pulang kami kemudian memungut beberapa sampah plastik berharap semoga kebersihan di air terjun Pabeti Lakera ini bisa terus dijaga.
13268877901009538415
13268877901009538415
Tips bagi yang ingin mengunjungi Air Terjun Pabeti Lakera 1.Sebelum berangkat cek kendaraan anda utamanya rem dan ban dan ketersediaan bensin 2. Gunakanlah sandal/sepatu yang bisa melewati jalan yang licin 3. siapkan bekal yang cukup karna untuk membeli sangat jauh sekali 4. Parkirlah motor di rumah warga terdekat, karna motor harus ditinggal 5. Jika tidak bisa berenang sebaiknya cukup di pinggiran saja karna ada beberapa bagian yang cukup dalam. 6. Jagalah Kebersihan! Jangan membuang sampah dan kumpulkan kembali sampah plastik anda ketika akan pulang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun