Mohon tunggu...
Oksand
Oksand Mohon Tunggu... Insinyur - Penulis Storytelling dan Editor

Penulis Storytelling - Fiksi - Nonfiksi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Orang Tua Zaman Now Butuh Pedagogi

26 Mei 2022   19:15 Diperbarui: 26 Mei 2022   19:36 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

(Tulisan ini disarikan dari hasil sharing bersama Iis Faridah, Kepala LitBang di Bunda Ganesa, dan Sururi, Kepala Sekolah Alam Bandung)

Pedagogi berarti ilmu pendidikan, ilmu pengajaran. Itu menurut KBBI. Sedangkan menurut Wikipedia, pedagogi adalah ilmu atau seni dalam menjadi seorang guru. Istilah ini merujuk pada strategi pembelajaran atau gaya pembelajaran.

Kenapa perlu pedagogi bagi para orang tua zaman now?

Ada tiga tantangan pendidikan di abad 21 ini.

Pertama, kualitas karakter. Karakter yang terbentuk dari kebiasaan dan keteladanan.

Maka, sebetulnya di sini diperlukan sinergi dan kolaborasi antara guru dan orang tua. Supaya sinkron apa yang diajarkan guru di sekolah/ lembaga, dengan apa yang ditanamkan orang tua di rumah. Sekolah yang baik adalah yang bisa saling sinergi. Bukan merasa salah satunya paling benar.

Waktu Kiani, anak pertama saya, masuk TK, istri suka update ke gurunya, bahwa Kiani itu anaknya pendiam. Dia harus diajak ngobrol duluan. Sampai SD pun begitu, sering japri ke gurunya kalau Kiani cara belajarnya harus perlahan. Karena kalau digas sedikit, berlinanglah air mata. Anaknya sensitif.

Yang begitu itu, kalau dari orang tua murid tidak ada komunikasi, guru bisa salah tafsir, atau salah tindakan di sekolah.

Tantangan kedua adalah literasi dasar. Ada enam literasi yang diperlukan bagi anak, antara lain literasi:
1. baca tulis;
2. numerasi;
3. sains;
4. digital;
5. finansial; dan
6. budaya.

Apa anak usia 0-6 tahun sudah perlu untuk bisa membaca dan menulis? Bukan konteks harfiah seperti itu ternyata menurut pemaparan Iis.

Iqra itu maknanya luas. Bisa baca suasana, baca karakter, baca sifat, baca perilaku, lalu menuliskannya di dalam hati. Si anak diarahkan untuk memahami, "Oh, mengambil barang yang bukan milikku itu perlu minta izin." Itu membaca perilaku, dan anak menuliskannya dalam hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun